JAKARTA, MasterV – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa inisiatif investasi 1.000 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) China adalah buah dari kesepakatan antar lembaga, khususnya dengan Kadin Indonesia.
“Kerja sama ini bersifat kelembagaan, terjalin antara Kadin dengan Kadin,” ungkap Dadan saat acara peletakan batu pertama pembangunan SPPG di Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Bangkalan, Jawa Timur, pada Senin (26/5/2025).
Dadan menjelaskan lebih lanjut, Kadin menjadi elemen penting yang turut memberikan kontribusi terhadap BGN. BGN sendiri telah menjalin kesepakatan kolaborasi dengan Kadin dalam rangka mengoptimalkan program MBG.
“Kadin merupakan bagian integral yang akan berkontribusi signifikan terhadap BGN,” tegasnya.
“Sebagai mitra, BGN menggandeng Kadin, NU, pesantren, Muhammadiyah, TNI, Polri, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), serta berbagai pihak lainnya,” imbuhnya.
Berkaitan dengan kerja sama tersebut, Dadan menegaskan bahwa mekanisme pelaksanaannya sepenuhnya berada di bawah otoritas Kadin.
“Kadin adalah bagian yang menargetkan pendirian kurang lebih 1.000 SPPG. Mekanismenya akan diatur oleh Kadin, yang akan bekerja sama dengan pihak China,” lanjut Dadan.
“Selama ini, Kadin telah memiliki MoU dengan BGN, dan memang berkeinginan untuk mencapai target pembangunan SPPG di seluruh daerah melalui Kadin-Kadin yang bermitra dengan BGN. Kemudian, terjalin kerja sama dengan China, dan ini murni antar lembaga,” jelasnya.
Sebelumnya, Kadin Indonesia telah menetapkan target untuk membangun 1.000 dapur MBG di luar program yang dijalankan oleh pemerintah.
Target ambisius ini diwujudkan melalui program MBG Gotong Royong.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan rencana ini setelah mendampingi kunjungan resmi Perdana Menteri China, Li Qiang, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Minggu.
Ia menjelaskan bahwa Kadin Indonesia menawarkan skema investasi dapur MBG kepada para pengusaha China melalui Kadin China.
“Minat partisipasi mereka sangat besar. Beberapa ingin berkontribusi melalui CSR. Mereka menaruh perhatian pada program MBG Gotong Royong yang dimiliki Kadin. Ini adalah MBG as a service, yang memungkinkan investor untuk membeli paket investasi,” kata Anindya pada Minggu (25/5/2025), seperti yang dilansir oleh Liputanku.