Perang Dagang AS-China: Kadin Ingatkan Sikap Hati-hati

Admin

22/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Tony Wenas, Wakil Ketua Umum Bidang Hilirisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi potensi kebijakan tarif baru yang mungkin muncul setelah perundingan antara Amerika Serikat dan China.

“Sebisa mungkin, kebijakan tarif tersebut perlu ditinjau secara berkala. Indonesia telah menyampaikan sejumlah tawaran kepada Amerika Serikat, mengenai potensi kerja sama yang dapat dijalin,” ungkap Tony saat dijumpai di Jakarta, Selasa (910/6/2025).

Tony, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Freeport Indonesia, menyatakan bahwa kebijakan baru yang mungkin dihasilkan dari pertemuan AS-China tersebut pasti akan memberikan dampak pada berbagai sektor strategis, termasuk industri pertambangan.

“Dampaknya terhadap sektor pertambangan tentu akan terasa jika tarif tersebut diberlakukan, baik kepada China maupun Indonesia. Produk turunan juga akan sangat terpengaruh,” jelasnya.

“Ambil contoh tembaga, yang sebagian besar dijual ke China. Jika China kemudian ingin mengekspornya ke Amerika, tarif yang tinggi akan mempengaruhi pasar. Jadi, sekecil apapun, dampak pasti akan terasa,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, pada hari Senin, menyampaikan bahwa AS dan China telah bertemu di London untuk membahas isu perdagangan.

Menurut laporan dari Bloomberg, negosiasi tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Senin malam dan kemungkinan berlanjut hingga Selasa ini.

“Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk memastikan keseriusan mereka – untuk mendapatkan komitmen nyata dari (Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer), tiga negosiator utama perdagangan kami, dan menyelesaikan masalah ini,” kata Hassett kepada CNBC.

Washington berharap, setelah perundingan selesai dan isu pembatasan perdagangan terselesaikan, kedua belah pihak akan “kembali membahas hal-hal yang lebih detail,” tutur Hassett, yang juga menjabat sebagai penasihat ekonomi.

Sebelumnya, pada tanggal 6 Juni, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Bessent, Lutnick, dan Greer akan bertemu dengan delegasi China di London pada tanggal 9 Juni 2025 untuk menyelesaikan sengketa perdagangan antara kedua negara.

Pada hari Sabtu (7/6), Kementerian Perdagangan China menyatakan kesiapan mereka untuk memperkuat dialog dengan negara lain mengenai kontrol ekspor unsur rare earth.