Kampung Kembar Duren Sawit Dulu Heboh, Kini Sepi?

Admin

18/06/2025

3
Min Read

On This Post

Beberapa waktu lalu, RW 3 Kelurahan Malaka Jaya, Jakarta Timur, sempat mencuri perhatian publik dan dikenal sebagai 'Kampung Kembar' karena keunikan warganya yang memiliki 19 pasang anak kembar. Lantas, bagaimana keadaan 'Kampung Kembar' saat ini? Mari kita telusuri.

Supriharjo (79), seorang tokoh masyarakat setempat, memberikan informasi terkini mengenai kondisi 'Kampung Kembar'. Menurut Pri, sapaan akrabnya, banyak warga kembar yang telah meninggalkan 'Kampung Kembar'.

"Benar memang dulu disebut 'Kampung Kembar'. Tapi sekarang jumlahnya sudah berkurang, hanya tersisa beberapa saja," ujar Pri saat ditemui di Jalan Nusa Indah IV, Gang 3, Malaka Jaya, Jakarta Timur, pada Sabtu (7/6/2025).

Pri menjelaskan bahwa fenomena banyaknya warga kembar di wilayahnya mulai diketahui pada tahun 2014. Saat itu, diperkirakan ada sekitar 14 pasang anak kembar yang tinggal di sana.

Selanjutnya, pada tahun 2016, populasi warga kembar di wilayah tersebut mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, jumlahnya mencapai 19 pasang anak kembar.

"Peningkatannya cukup terasa di tahun 2016, jika tidak salah ingat totalnya mencapai 19 orang," kata Pri menambahkan.

Bahkan, pada tahun tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur sempat mengunjungi wilayah ini. Mereka tertarik dengan sebutan 'Kampung Kembar' yang melekat pada wilayah tersebut.

"Dulu, wakil wali kota sempat datang ke sini karena penasaran dan ingin membuktikan kebenaran kabar bahwa di sini banyak warga kembar," jelas Pri.

"Saat itu, mereka mencari tahu faktor penyebab banyaknya kelahiran anak kembar, apakah karena faktor makanan atau yang lainnya," lanjutnya.

Pri mengaku pada saat itu tidak mengetahui secara pasti penyebab banyaknya warga kembar di lingkungannya. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata faktor genetik berperan penting dalam fenomena ini.

"Ternyata, orang tua atau keluarga dari warga kembar ini juga memiliki riwayat kembar di kampung halaman mereka. Misalnya, di RT 7, dulu ada anak kembar, dan ternyata di kampung halaman orang tuanya juga ada saudara kembar, jadi faktor genetik yang mempengaruhinya," terangnya.

Tim Liputanku juga melakukan penelusuran untuk mengetahui kondisi terkini 'Kampung Kembar'. Suasana di wilayah tersebut terlihat sepi pada siang hari.

Tidak banyak aktivitas warga yang terlihat. Hanya beberapa kendaraan yang melintas. Juga tidak ditemukan warga kembar yang masih menetap di wilayah tersebut.

Informasi lebih lengkap dapat dilihat di halaman berikutnya.

Sempat Viral di Tahun 2016

Julukan 'Kampung Kembar' sempat menjadi perbincangan hangat beberapa tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016. Saat itu, Liputanku juga menelusuri faktor-faktor yang menyebabkan wilayah RW 3 Kelurahan Malaka Jaya, Jakarta Timur, mendapatkan julukan tersebut.

Ternyata, pada saat itu, wilayah tersebut memiliki 19 warga kembar. Fakta ini terungkap setelah Liputanku mengkonfirmasi jumlah warga kembar kepada Ketua RW 03 saat itu, Andang Subaryono.

Andang menjelaskan bahwa ada dua RT yang memiliki jumlah warga kembar terbanyak, yaitu RT 04 dan RT 11. Masing-masing RT tersebut memiliki empat pasang warga kembar.

Andang menambahkan, dari 13 RT yang ada, hanya dua RT yang tidak memiliki warga kembar, yaitu RT 02 dan RT 06. Saat diwawancarai, ia juga menyebutkan bahwa dua pasang warga kembar telah meninggal dunia dan dua pasang lainnya telah pindah rumah.

Saat itu, ia juga menyatakan tidak mempermasalahkan julukan 'Kampung Kembar' yang disematkan pada wilayahnya. Bahkan, ia merasa senang dengan penamaan tersebut.