KM Althaf Tujuan Enggano Hilang Kontak di Lampung

Admin

27/05/2025

2
Min Read

On This Post

Sebuah kabar mengkhawatirkan datang dari perairan Lampung. Kapal Motor (KM) Althaf, yang memiliki tujuan ke Pulau Enggano, dilaporkan hilang kontak. Kapal tersebut memulai perjalanannya dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, dengan membawa lima penumpang serta tiga anak buah kapal (ABK).

"Kami telah menerima informasi berharga dari Fengki, salah seorang ABK Kapal Althaf, yang mengindikasikan bahwa Kapal Althaf saat ini berada di wilayah perairan Lampung," ungkap Mega Maysilva, Humas Basarnas Bengkulu, seperti yang dilansir oleh Antara pada hari Selasa (27/5/2025).

Menurut Mega, dugaan kuat penyebab hilangnya kontak adalah adanya kerusakan mesin pada kapal tersebut. Saat ini, tim penyelamat bersama dengan petugas dari TNI AL sedang bergegas menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan evakuasi secepat mungkin.

"Tim penyelamat, dengan dukungan penuh dari Pos AL, sedang dalam perjalanan menuju lokasi terdekat dengan tujuan utama evakuasi dan penjemputan para korban. Kami sangat mengharapkan doa dari semua pihak agar operasi ini berjalan lancar, sehingga tim dapat segera bertemu dan mengevakuasi para korban. Informasi lebih lanjut akan segera kami sampaikan," tambahnya.

Diketahui, kapal ini memulai pelayarannya dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, pada hari Sabtu (24/5), tepat pukul 15.00 WIB. Tujuannya adalah pulau terluar Indonesia, yaitu Pulau Enggano.

Alamudin, Kepala Desa Kaana di Pulau Enggano, menjelaskan bahwa perjalanan laut dari Pelabuhan Pulau Baai menuju Pulau Enggano dengan menggunakan kapal nelayan biasanya memakan waktu paling lambat 14 jam. Namun, hingga Senin (26/5) siang, KM Althaf belum juga tiba di Enggano.

Pulau Enggano adalah sebuah pulau terluar yang terletak strategis di tengah Samudera Hindia, berjarak sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Salah satu cara utama untuk mencapai pulau terpencil ini adalah melalui transportasi laut.

Dalam dua bulan terakhir, Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu menghadapi masalah pendangkalan alur pelayaran, yang berdampak signifikan terhadap aktivitas keluar masuk dermaga pelabuhan. Kondisi ini turut mengganggu kelancaran pelayaran kapal penyeberangan menuju Pulau Enggano.

Akibatnya, masyarakat seringkali memilih untuk menumpang kapal nelayan dari Pulau Enggano ke Kota Bengkulu, atau sebaliknya. Perlu diketahui bahwa perjalanan ke Pulau Enggano dengan menggunakan kapal penyeberangan biasanya memakan waktu sekitar 12 jam.