KCI Tambah 2 KRL China Akhir Juni 2025, Ini Fasilitasnya!

Admin

09/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter berencana untuk menambah dua rangkaian kereta api (KA) baru lagi pada penghujung Juni 2025. Penambahan ini menjadi kabar baik bagi para pengguna setia KRL.

Kedatangan dua rangkaian kereta ini mengikuti keberhasilan pengoperasian perdana 3 KRL impor dari Tiongkok yang telah dimulai pada hari Minggu, 1 Juni 2025. Sebuah langkah maju untuk transportasi publik.

"Penambahan akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, kita memiliki tiga *trainset* (TS). Tiga minggu lagi, kita akan mengoperasikan dua TS tambahan," jelas Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter, Asdo Artriviyanto, saat melakukan uji coba kereta baru tersebut.

Secara keseluruhan, KCI akan meluncurkan 324 unit gerbong kereta yang terangkai menjadi 27 rangkaian. Jumlah ini mencakup produksi dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) dan juga PT Industri Kereta Api (INKA), menandakan kolaborasi yang kuat.

"Selanjutnya, secara bertahap hingga 27 TS dapat dioperasikan, baik yang merupakan impor maupun produk INKA," tambah Asdo, memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai rencana kedepan.

TS yang baru saja diluncurkan pada hari ini akan melayani rute Bogor Line dan Cikarang Line, dengan frekuensi 10 kali perjalanan untuk setiap jalur yang akan dilalui oleh masing-masing rangkaian. Sebuah peningkatan layanan yang signifikan.

"Satu TS dapat beroperasi mondar-mandir sebanyak sepuluh kali di setiap jalur," tegasnya, menekankan efisiensi operasional yang baru.

Dalam keterangan terpisah, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa penambahan sarana ini adalah bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan. Tujuannya? Tidak lain adalah menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang pesat, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Selama periode Januari hingga April 2025, Commuter Line Jabodetabek telah berhasil melayani 109,6 juta pelanggan. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 103 juta pelanggan.

Sepanjang tahun 2024, volume pelanggan mencapai angka 328,1 juta, mengalami kenaikan dari 290,8 juta pada tahun 2023. Pertumbuhan ini menjadi bukti nyata peningkatan animo masyarakat terhadap layanan KRL.

"Angka ini mempertegas peran vital Commuter Line sebagai moda transportasi andalan masyarakat urban, dengan dukungan tarif yang disubsidi pemerintah (PSO) melalui DJKA Kementerian Perhubungan,” ungkap Anne dalam keterangannya pada hari Minggu, menggarisbawahi dukungan pemerintah yang krusial.

Fasilitas baru KRL dari China

Sarana KRL terbaru ini telah dilengkapi dengan teknologi terkini, yaitu *Train Control Monitoring System* (TCMS). TCMS adalah sistem pengoperasian kereta terpusat yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Pada sistem pintu otomatis, KRL baru ini mengadopsi teknologi antitrap. Fitur ini berfungsi untuk menjamin keselamatan penumpang dan mencegah terjadinya insiden penumpang terjepit pintu otomatis.

KRL seri CLI-125 memiliki dimensi dengan panjang 20 meter dan lebar 3 meter. Setiap rangkaian terdiri dari 12 kereta atau Stamformasi 12 (SF12), memastikan kapasitas yang memadai.

Desain eksterior KRL baru ini mengusung tema "Growing," yang diwujudkan melalui garis lengkung berwarna merah dan putih yang mengarah ke atas. Simbol ini mencerminkan semangat untuk terus bertumbuh dan meningkatkan kualitas layanan.

Sarana KRL baru ini menyediakan 42 bangku di kereta kabin dan 54 tempat duduk di kereta non-kabin, memberikan kenyamanan bagi penumpang.

Kapasitas angkut pengguna mencapai 250–300 orang per kereta. Setiap kereta dilengkapi dengan 8 pintu, terdiri dari 4 pintu di setiap sisi, untuk memperlancar pergerakan penumpang yang akan naik dan turun.

Desain tempat duduk juga memiliki sentuhan khusus, dengan perbedaan warna. Warna abu-abu digunakan untuk menandai kursi prioritas, memudahkan identifikasi bagi penumpang yang membutuhkan.

Tempat duduk berwarna abu-abu ini ditempatkan dekat dengan pintu di setiap kereta. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna prioritas untuk naik dan turun dari tempat duduk mereka dengan lebih nyaman.

Selain itu, tersedia juga area khusus untuk pengguna kursi roda. Area ini terletak di ujung-ujung rangkaian, tepatnya di kereta nomor 1 dan 12, menunjukkan komitmen terhadap aksesibilitas.