Warga Mulai Bangun Kerangka Bangunan di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Kebakaran dahsyat yang melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), telah mengakibatkan ratusan rumah rata dengan tanah. Meskipun demikian, semangat pantang menyerah tampak dari beberapa warga yang kini mulai berupaya membangun kembali kerangka rumah di bekas lokasi kebakaran tersebut.
Berdasarkan pantauan Liputanku di lokasi kejadian pada Senin (9/7/2025), terlihat beberapa warga dengan tekun memilih dan memilah sisa-sisa kayu yang masih memungkinkan untuk digunakan sebagai kerangka rumah. Suasana gotong royong pun terasa kental saat mereka bahu-membahu membersihkan puing-puing yang berserakan.
Sebagian warga yang memilih untuk tidak mengungsi, tampak mendirikan tenda-tenda sederhana di area kebakaran. Mereka memanfaatkan terpal sebagai atap pelindung, serta banner atau spanduk bekas sebagai alas tempat tinggal sementara.
Salah seorang warga, Agung (46), memiliki tekad kuat untuk membangun kembali rumahnya di atas lahan bekas kebakaran. Meskipun seluruh harta bendanya ludes dilalap api, ia dengan gigih berusaha membeli dan mengumpulkan kayu-kayu yang dibutuhkan untuk membuat kerangka bangunan.
"Ada sebagian kayu yang dibeli, ada juga yang memanfaatkan sisa-sisa kebakaran. Ya, kami berusaha semaksimal mungkin," ungkap Agung saat ditemui di lokasi.
Ia menceritakan bahwa dirinya sudah tiga hari terakhir tidur di tenda pengungsian dengan kondisi yang kurang nyaman, panas, dan berdesakan dengan warga lainnya. Oleh karena itu, ia berinisiatif untuk membangun kembali rumahnya agar istri dan anaknya dapat memiliki tempat tinggal sementara yang lebih layak.
"Di tenda itu panas sekali, tidak ada ventilasi udara, apalagi saat siang hari. Sementara, semua warga berkumpul di sana. Saya merasa kasihan terhadap istri dan anak saya, sehingga saya bertekad untuk membangun tempat ini," jelasnya.
Meskipun demikian, Agung belum memiliki rencana pasti mengenai tempat tinggalnya setelah ini, mengingat tenda pengungsian rencananya hanya akan didirikan hingga Kamis (12/6).
"Belum terpikirkan untuk mencari kontrakan atau rumah susun. Jadi, sementara ini kami akan tinggal di sini dulu," tuturnya.
Ia berencana membangun kembali rumahnya dengan dana yang tersisa. Pria yang bekerja sebagai kasir di sebuah pasar swalayan tersebut hanya mengandalkan gaji bulanannya untuk mewujudkan kembali impian memiliki tempat tinggal.
"Kami mulai mengumpulkan dana sedikit demi sedikit, kemudian membangunnya secara bertahap. Yang terpenting adalah ada tembok dan atap sebagai pelindung," ujarnya.
Sebagai informasi, kebakaran hebat tersebut melanda permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dengan luas area yang terdampak mencapai sekitar 3 hektare (ha).
"Luas area yang terbakar mencapai 30.000 meter persegi (3 ha)," kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaiman, pada hari Sabtu (7/6).
Petugas pemadam kebakaran (damkar) menerima laporan mengenai kebakaran permukiman tersebut yang terjadi di Jalan Duta Harapan Indah RT 07 RW 02, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakut, pada hari Jumat (6/6). Proses pemadaman api di lokasi tersebut berlangsung selama hampir 12 jam.
Operasi pemadaman dimulai pada pukul 12.27 WIB dan dinyatakan selesai pada hari Sabtu (7/6) pukul 00.16 WIB. Sebanyak 30 unit mobil damkar beserta 150 orang personel dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api.
Akibat peristiwa tersebut, diperkirakan sekitar 500 rumah semipermanen hangus terbakar dan ribuan warga terpaksa mengungsi.