JAKARTA, Liputanku – Para korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyampaikan harapan mereka akan bantuan berupa alas tidur, seperti matras atau kasur, yang sangat dibutuhkan di tenda-tenda pengungsian.
"Sejak awal mengungsi, kami belum memiliki alas tidur yang layak. Kami sangat berharap ada donatur yang berbaik hati memberikan kasur atau bantal," ungkap Sumarni (64), salah seorang warga, saat diwawancarai Liputanku di lokasi pada hari Minggu (8/6/2025).
Selain alas tidur, Sumarni juga menyampaikan aspirasinya agar bantuan sembako, khususnya beras, dapat segera disalurkan.
Menurutnya, bantuan beras sangat krusial bagi para korban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama ketika mereka mulai menyewa rumah dan tidak lagi tinggal di tenda pengungsian.
Senada dengan Sumarni, Ayu Wulansari (34), warga lainnya, juga mengungkapkan kebutuhan mendesak akan alas tidur yang memadai.
Ia menceritakan bahwa satu-satunya alas tidur yang mereka miliki adalah kasur usang yang berhasil diselamatkan saat kebakaran. Kasur tersebut menjadi alas tidur untuk bayinya yang masih berusia tiga bulan.
"Tidak ada alas tidur yang layak. Kami hanya menggunakan kasur yang berhasil dibawa saat kejadian. Untuk bayi, kami tidak punya. Sementara ini, kami tidur hanya beralaskan terpal," jelas Ayu dengan nada prihatin.
Ayu menambahkan bahwa kondisi di tenda pengungsian membuat bayinya merasa kepanasan dan menjadi lebih rewel.
Selain itu, setiap tenda pengungsian dihuni oleh sekitar 100 orang, sehingga suasana menjadi semakin pengap dan tidak nyaman.
Oleh karena itu, Ayu sangat berharap agar para korban kebakaran dapat segera memperoleh alas tidur yang lebih layak.
Berdasarkan pengamatan Liputanku di lokasi, sebagian besar tenda pengungsian hanya beralaskan terpal. Hanya beberapa tenda saja yang terlihat sudah dilengkapi dengan matras.
Warga yang tidak memiliki matras terpaksa tidur hanya dengan beralaskan terpal seadanya. Beberapa di antara mereka menggunakan kain tipis sebagai alas tidur sementara.
Sebagai informasi, kebakaran besar melanda Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari Jumat (6/6/2025).
Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru berhasil dipadamkan setelah 12 jam.
Akses yang sempit dan sulitnya mendapatkan sumber air menjadi kendala utama dalam proses pemadaman.
Akibatnya, 485 bangunan hangus terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran di Kapuk Muara masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Sementara itu, ribuan korban kebakaran mengungsi di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di lahan kosong.