JAKARTA, MasterV – Polres Metro Jakarta Utara tengah berupaya mengungkap penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Ahmad Fuady, pihak kepolisian sedang mendalami secara intensif keterangan dari para saksi yang berhasil dihimpun.
Kombes Fuady menyampaikan, terdapat inkonsistensi dalam kesaksian yang diberikan oleh beberapa saksi terkait sumber awal mula api.
"Beberapa saksi menyatakan api terlihat pertama kali di lantai 2, sementara yang lain menduga kuat pemicunya adalah arus pendek listrik. Ada pula yang berpendapat bahwa kebakaran dipicu oleh kompor yang lupa dimatikan," jelas Kombes Fuady saat berada di lokasi kejadian, Sabtu (7/6/2025).
Lebih lanjut, Kombes Fuady menjelaskan bahwa tim ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan segera diterjunkan langsung ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh.
"Kami telah berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri, dan mereka berencana untuk hadir besok atau lusa guna melakukan investigasi TKP secara detail di lokasi kebakaran," terangnya.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (7/6/2025), Kombes Fuady telah meninjau langsung kondisi terkini para korban kebakaran yang mengungsi di kawasan Muara Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan Liputanku di lapangan, Kombes Fuady tiba di lokasi pengungsian sementara, yaitu lapangan merah di sekitar area terdampak, pada pukul 19.22 WIB.
Dengan pengawalan ketat dari sejumlah personel kepolisian, Kombes Fuady langsung berinteraksi dan menyapa para korban kebakaran di tempat tinggal sementara mereka.
Sebagai informasi tambahan, kebakaran dahsyat tersebut melanda Jalan Empang Damai Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari Jumat siang.
Kobaran api dengan cepat melalap bangunan-bangunan semi permanen yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih tiga hektare.
"Bangunan yang terbakar sebagian besar adalah rumah panggung semi permanen yang menggunakan material mudah terbakar, sehingga api sangat cepat merambat," ungkap Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman.
Estimasi kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai angka Rp 8 miliar. Tercatat sebanyak 450 rumah dilaporkan hangus terbakar.