Toilet Portabel: Keluhan Korban Kebakaran Penjaringan

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Para korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyampaikan keluhan terkait kesulitan dalam menggunakan fasilitas toilet portabel yang disediakan.

"Banyak warga yang belum familiar dengan cara penggunaannya, terutama karena ini adalah WC umum yang menggunakan sistem injak untuk menyiram," ujar Sumarni (64), salah seorang korban kebakaran, menjelaskan kendala yang dihadapi.

Sumarni menambahkan, faktor usia menjadi salah satu penyebab kesulitan beradaptasi dengan toilet portabel tersebut.

Tidak hanya itu, seringkali air tidak keluar saat hendak digunakan. Kondisi ini semakin mempersulit para korban untuk buang air besar maupun kecil, meskipun fasilitas toilet portabel telah tersedia.

Selain masalah penggunaan, jumlah toilet portabel yang ada dinilai masih kurang memadai.

"Antrean panjang tidak terhindarkan, mengingat jumlah toilet yang tersedia tidak sebanding dengan ribuan warga yang membutuhkan," kata Sumarni, menggambarkan situasi yang terjadi.

Berdasarkan pantauan Liputanku di lokasi kejadian, terdapat sekitar 12 unit toilet portabel yang ditempatkan di dekat tenda-tenda pengungsian.

Selain itu, PAM Jaya juga menyediakan dua buah toren air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.

Namun, pendapat berbeda diungkapkan oleh Misti (49), warga lainnya yang justru merasa sangat terbantu dengan adanya toilet portabel.

"Alhamdulillah, fasilitasnya cukup memadai untuk keperluan mandi dan buang air. Ketersediaan air bersih juga sangat membantu," jelas Misti, memberikan pandangan yang berbeda.

Menurut Misti, bantuan yang paling dibutuhkan saat ini adalah pakaian.

Sebagai informasi, kebakaran besar melanda Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari Jumat (6/6/2025).

Kobaran api berlangsung cukup lama dan baru berhasil dipadamkan setelah 12 jam.

Keterbatasan akses jalan dan sumber air menjadi kendala utama dalam proses pemadaman. Akibatnya, 485 bangunan ludes terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.

Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran di Kapuk Muara masih belum diketahui dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sementara itu, ribuan korban kebakaran mengungsi di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di sebuah lahan kosong.