Pasca Kebakaran Penjaringan: Warga Bangun Tenda Darurat

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

Beberapa waktu lalu, kebakaran hebat melanda area padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat ini, terlihat warga dengan teliti memeriksa sisa-sisa tempat tinggal mereka, bahkan mendirikan tenda sebagai hunian sementara.

Menurut pantauan Liputanku di lokasi pada Minggu (8/6/2025), sebagian warga yang memilih untuk tidak mengungsi tampak sibuk membangun tenda. Mereka menggunakan terpal sebagai atap pelindung dan memanfaatkan banner atau spanduk sebagai alas.

Selain itu, sejumlah warga lain terlihat membangun lantai kayu di atas pondasi beton yang masih tersisa. Kayu-kayu tersebut disusun dengan rapi dan kemudian direkatkan menggunakan paku.

Perlu diketahui bahwa sebagian wilayah yang terdampak kebakaran ini merupakan area rawa. Oleh karena itu, bangunan hunian memerlukan tiang-tiang pondasi agar tidak bersentuhan langsung dengan air.

Pemandangan gotong royong juga terlihat jelas, dengan sejumlah warga bahu-membahu mendirikan kembali bangunan secara mandiri. Rangka kayu dan tiang-tiang baru mulai ditegakkan di tengah puing-puing dan sisa arang bekas kebakaran.

Di sisi yang lain, beberapa warga tampak beristirahat di antara reruntuhan bangunan. Mereka memanfaatkan puing-puing rumah sebagai tempat berteduh sementara.

Di sudut yang berbeda, sebuah musala masih berdiri tegak meskipun sebagian bangunannya ambruk dan hangus. Seluruh atap bangunan hancur, dengan reruntuhan genteng berserakan di lantai.

Dinding bagian dalam musala terlihat menghitam akibat kobaran api. Seseorang terlihat dengan tekun membersihkan puing-puing di dalam musala.

Toto (45), pengurus musala, menjelaskan bahwa hampir seluruh perlengkapan di musala ikut terbakar. Yang tersisa hanya mimbar dan dua buah karpet.

"Habis semua, tapi ya alhamdulillah musalanya nggak rata dengan tanah. Ini saya bersihkan agar nanti bisa digunakan untuk tempat mengungsi sementara. Karena tidak mungkin semua warga tinggal di tempat pengungsian kan," ujar Toto saat ditemui Liputanku.

Hingga menjelang sore hari, aroma hangus masih tercium kuat. Ditambah lagi, tumpukan sampah di sisi timur menyebabkan bau busuk menyebar di sekitar lokasi.

Kebakaran ini terjadi pada hari Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 WIB. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Area yang terbakar diperkirakan mencapai luas sekitar 3 hektare (ha).

"Luas area yang terbakar mencapai 30.000 meter persegi (3 ha)," ungkap Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, pada hari Sabtu (7/6).