Sebuah vihara di kawasan Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), mengalami musibah kebakaran pada dini hari. Diduga kuat, kebakaran ini dipicu oleh gangguan pada sistem kelistrikan.
"Penyebabnya adalah masalah kelistrikan," tegas Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaiman, pada hari Senin (9/6/2025).
Pihak pemadam kebakaran menerima laporan mengenai insiden kebakaran di vihara tersebut pada pukul 01.24 WIB. Lokasi persis vihara yang dilalap api berada di Jalan Cilincing Lama Nomor 3 RT 05 RW 04 Kelurahan Cilincing, Jakut.
Kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang mendengar suara aneh menyerupai rintik hujan yang jatuh di atap. Namun, sontak, perhatian mereka tertuju pada kobaran api yang ternyata telah membesar.
"Kronologinya begini, Bapak Dimas sedang terlelap tidur dan mendengar suara seperti hujan 'pletek, pletek'. Kemudian ia melihat api sudah membesar di plafon altar. Ia pun bergegas turun ke lantai bawah untuk memberitahukan kejadian ini kepada Bapak Haji," jelasnya.
Insiden kebakaran tersebut kemudian dilaporkan kepada pengurus RW, yang selanjutnya meneruskan informasi tersebut kepada petugas pemadam kebakaran (damkar). Upaya pemadaman api dimulai pada pukul 01.36 WIB.
Sebanyak 13 unit mobil damkar beserta 47 personel diterjunkan ke lokasi untuk menjinakkan api yang membakar vihara tersebut. Proses pemadaman dinyatakan selesai pada pukul 03.14 WIB.
Syukurlah, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Area yang terdampak kebakaran diperkirakan seluas 300 meter persegi.
Berkat kesigapan petugas, sebanyak 130 kepala keluarga (KK) berhasil diselamatkan dari bahaya kebakaran. Estimasi kerugian materiel akibat kebakaran ini mencapai angka yang cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 1 miliar.
