Soroti Kerusakan Alam di Darat dan Laut, Muhammadiyah: Ulah Perbuatan Manusia

Admin

12/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Lingkungan Hidup, menyoroti dengan tajam kerusakan alam yang terjadi di darat maupun di laut. Kerusakan ini, menurutnya, disebabkan oleh tindakan manusia.

Anwar menjelaskan bahwa isu lingkungan hidup merupakan persoalan krusial. Hal ini dikarenakan persoalan tersebut berkaitan erat dengan eksistensi dan keberlangsungan hidup seluruh makhluk, termasuk manusia.

"Kita menyaksikan dengan jelas kerusakan yang melanda daratan dan lautan. Ini, seperti yang difirmankan Tuhan, adalah akibat dari perbuatan dan ulah tangan manusia," tegas Anwar saat ditemui dalam agenda Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, yang bertempat di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Lingkungan Hidup, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketum MUI, menekankan bahwa kerusakan alam ini perlu dikritisi secara mendalam.

"Yang harus kita kritisi adalah bahwa semua kejadian ini adalah akibat ulah manusia. Tindakan manusia itu sendiri bersumber dari cara berpikirnya," jelasnya.

Buya Anwar, demikian sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa manusia seharusnya meraih kesuksesan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

"Namun, seringkali kesuksesan hanya diukur dari sejauh mana kita memberikan keuntungan bagi diri sendiri. Padahal, seharusnya kita mengukur sejauh mana kita memberikan manfaat bagi orang banyak," ujarnya.

Oleh karena itu, Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) dalam menyelenggarakan Green Qurban yang akan dilaksanakan di berbagai lokasi di Indonesia.

Dalam kolaborasi ini, Muhammadiyah dan BPKH akan memperkenalkan wadah ramah lingkungan seperti daun jati dan besek bambu sebagai pengganti plastik untuk pembagian daging kurban kepada masyarakat.

"Majelis Lingkungan Hidup dan BPKH mengusulkan agar tidak menggunakan plastik, melainkan memanfaatkan daun, kertas, atau bahan lain yang tidak merusak lingkungan," kata Anwar.

Implementasi Green Qurban ini akan dilaksanakan di Medan, Tangerang Selatan, Cilacap, Pati, Lamongan, Bima, dan Sorong.

Selain itu, panitia juga diwajibkan menanam pohon setelah penyembelihan hewan kurban sebagai bagian dari kerja sama dengan BPKH.

Muhammadiyah dan BPKH juga berencana meluncurkan buku berjudul Responsible Green Hajj pada tanggal 19 Juni mendatang.

Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji, Harry Alexander, menjelaskan bahwa buku ini berisi panduan agar jemaah haji dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah.

"Buku ini menawarkan cara-cara inovatif untuk menyadarkan jemaah haji Indonesia bahwa pelaksanaan ibadah tidak boleh meninggalkan dampak ekologis yang negatif," kata Harry.