MasterV, Jakarta – Kepemimpinan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, dinilai sukses menghadirkan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Beragam program unggulan yang digagas oleh Khofifah terbukti efektif menjangkau serta menjawab kebutuhan mendasar warga Jatim.
Efriza, seorang pengamat politik dari Citra Institute, berpendapat bahwa popularitas Khofifah di kalangan masyarakat Jatim tumbuh subur karena dedikasinya dalam memberikan kinerja terbaik selama masa jabatannya. Hingga saat ini, Khofifah terus membuktikan kapasitas kepemimpinannya yang berpihak pada kepentingan rakyat.
“Di bawah arahan beliau, masyarakat merasakan secara langsung dampak positif dari berbagai program serta kebijakan yang telah diimplementasikan,” ungkap Efriza, seperti yang dikutip pada Jumat (6/6/2025).
Keberhasilan Khofifah dalam merancang kebijakan yang relevan dengan permasalahan mendasar masyarakat menjadi faktor pembeda utama dibandingkan pemimpin lainnya. Pendekatan yang fokus pada kebutuhan riil rakyat menjadi ciri khas kepemimpinannya yang menonjol.
Contohnya adalah Program Bantuan Sosial (Bansos) yang telah disalurkan Khofifah kepada seluruh lapisan masyarakat Jatim. Program ini meliputi Bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), PKH Plus, Putri Jawara, Ɓantuan Operasional PKH Plus, Tali Kasih TKSK dan Tagana, Desa Berdaya hingga Jatim Puspa.
Menurut Efriza, pencapaian Khofifah merefleksikan sosok pemimpin yang tidak hanya berhenti pada tataran wacana, melainkan menindaklanjutinya dengan aksi nyata. Hal ini tercermin dari berbagai indikator pembangunan serta peningkatan kepercayaan publik.
“Kesuksesan ini mengindikasikan bahwa Khofifah tidak hanya dikenal secara luas, tetapi juga mampu mewujudkan perubahan positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” imbuh Efriza.
Disebutkan bahwa dampak positif dari program Bansos yang digagas Khofifah mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan signifikan angka kemiskinan ekstrem di Jatim, mencapai 0,66 persen atau setara dengan 268.645 jiwa penduduk hingga periode akhir tahun 2024.