Kiamat Bumi Kapan? Ilmuwan Jepang Prediksi Tahunnya!

Admin

30/05/2025

2
Min Read

Kapan datangnya hari kiamat? Pertanyaan ini kerap menghantui benak kita. Meskipun hanya Tuhan yang memiliki jawaban pasti, sekelompok ilmuwan Jepang mencoba mendekati misteri ini melalui perhitungan ilmiah, menghasilkan prediksi tahun yang cukup mencengangkan.

Inilah inti dari penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Toho di Jepang, bekerja sama dengan NASA. Menurut laporan dari berbagai sumber Liputanku, seperti Tech.news.am, Colitco, dan Bizz Buzz, pada Senin (25/5/2025), tim ilmuwan ini menjalankan tak kurang dari 400.000 simulasi menggunakan superkomputer canggih.

Kesimpulan mereka? Bumi akan mengalami kemusnahan akibat aktivitas Matahari. Proyeksi mereka menunjukkan peningkatan radiasi Matahari yang signifikan di masa depan. Kenaikan temperatur yang drastis akan mengubah komposisi atmosfer Bumi, dan pada akhirnya, oksigen akan lenyap.

"Kepunahan kehidupan di Planet Bumi akan disebabkan oleh kekurangan oksigen," bunyi pernyataan dalam laporan penelitian tersebut.

Keseimbangan kimiawi planet kita secara bertahap akan berubah akibat pemanasan permukaan Bumi oleh Matahari. Simulasi menunjukkan penurunan kadar oksigen secara perlahan, yang tentunya akan berdampak besar pada semua makhluk hidup yang bergantung pada oksigen.

Lantas, bagaimana oksigen bisa habis? Seiring dengan meningkatnya penguapan air akibat panas Matahari, siklus karbon akan terganggu. Kadar karbon dioksida menurun, tumbuhan mati, dan tanpa tumbuhan, proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen akan terhenti.

Atmosfer akan kembali ke kondisi awal Bumi, didominasi oleh metana dan tidak layak huni bagi kehidupan. Inilah skenario kiamat di masa depan menurut para ilmuwan Jepang ini.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Kazumi Ozaki ini telah mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal Nature Geoscience. Penelitian tersebut memprediksi bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1000002021, atau 1 miliar tahun dari tahun 2021. Jangka waktu yang sangat panjang, bukan?

Anda boleh mempercayai atau meragukan angka ini. Namun, fakta bahwa Matahari semakin panas telah dibuktikan oleh para ilmuwan. Salah satu buktinya adalah terjadinya badai Matahari terkuat dalam 20 tahun terakhir.

Faktor lain yang mempercepat terjadinya kiamat sesuai dengan simulasi ini adalah perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Mencairnya es di kutub dan peningkatan gas rumah kaca terus berlanjut.

Tujuan dari penelitian ini bukanlah untuk menakut-nakuti. Tim ilmuwan berharap bahwa hasil riset mereka dapat meningkatkan kesadaran manusia untuk lebih peduli dalam menjaga kelangsungan kehidupan biologis. Inovasi dan eksplorasi antariksa juga dapat menjadi strategi penting untuk bertahan hidup.

Video: Salju Abadi di Puncak Jayawijaya Diprediksi Punah pada 2026

Video: Salju Abadi di Puncak Jayawijaya Diprediksi Punah pada 2026