Misteri King Cobra Terpecahkan! 4 Spesies, Termasuk di RI

Admin

22/06/2025

3
Min Read

Selama berabad-abad, keberadaan spesies ular kobra raja atau king cobra, ular berbisa terpanjang di dunia, telah menjadi sebuah teka-teki. Namun, misteri ini akhirnya terpecahkan melalui penelitian terbaru yang mengungkapkan bahwa king cobra sebenarnya terdiri dari empat spesies yang berbeda.

Selama kurang lebih 188 tahun, kobra raja hanya dianggap sebagai satu spesies tunggal, yaitu Ophiophagus hannah. Namun, distribusi spesies yang sangat luas ini menunjukkan variasi signifikan dalam warna tubuh dan karakteristik fisik lainnya di berbagai wilayah geografis, memicu pertanyaan di kalangan ilmuwan mengenai status taksonominya.

Sebuah studi pada tahun 2021 berhasil mengonfirmasi adanya perbedaan genetik yang jelas antara berbagai populasi ular kobra raja. Berdasarkan riset tersebut, ditambah dengan analisis perbedaan fisik pada spesimen museum, teridentifikasi empat spesies berbeda: ular kobra raja utara (O. hannah), ular kobra raja Sunda (Ophiophagus bungarus), ular kobra raja Ghats Barat (Ophiophagus kaalinga), dan ular kobra raja Luzon (Ophiophagus salvatana).

Temuan penting ini dipublikasikan dalam European Journal of Taxonomy. Gowri Shankar Pogiri, direktur Kalinga Centre for Rainforest Ecology yang juga merupakan penulis studi, mengungkapkan perasaannya: “Saya merasa seperti sedang menorehkan sejarah,” seperti dikutip Liputanku dari Live Science.

King cobra mendiami lingkungan yang lembap, termasuk hutan terbuka dan rawa bakau yang lebat, mulai dari India utara hingga China selatan dan di seluruh wilayah Asia Tenggara. Penampilan mereka sangat bervariasi dalam hal warna tubuh, pola, dan ukuran.

Dalam studi tahun 2021 tersebut, analisis DNA berhasil mengidentifikasi empat garis keturunan genetik yang berbeda. Studi terbaru ini kemudian mengamati perbedaan fisik pada 153 spesimen. Melalui analisis tubuh, termasuk pola warna, lebar tubuh, dan jumlah gigi, para peneliti berhasil mengidentifikasi empat spesies yang sesuai dengan garis keturunan genetik yang telah ditemukan dalam studi tahun 2021.

Ular kobra raja utara (O. hannah) memiliki sebaran yang luas di seluruh wilayah sub-Himalaya, India timur, Myanmar, dan Indochina, bahkan mencapai hingga semenanjung Thailand. Ular kobra dewasa dari spesies ini umumnya dihiasi dengan pita kuning bertepi gelap dan memiliki antara 18 hingga 21 gigi.

Ular kobra raja Sunda (O. bungarus) dapat ditemukan di Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di Sunda Besar, termasuk Sumatra, Kalimantan, dan Jawa di Indonesia, serta di Mindoro di Filipina. Individu dewasa dari spesies ini biasanya tidak memiliki pita atau memiliki pita sempit dan pucat dengan tepi gelap di sepanjang tubuh mereka.

Ular kobra raja Ghats Barat (O. kaalinga) memiliki habitat yang terbatas di Ghats Barat di Semenanjung India. Spesies ini dapat dibedakan dari O. bungarus karena tidak memiliki tepi gelap di sekitar pita pucat pada tubuhnya.

Seperti O. kaalinga, ular kobra raja Luzon (O. salvatana) mendiami pulau Luzon di Filipina. Ular ini memiliki pita tubuh pucat yang sangat bersudut dibandingkan dengan pita pada tiga spesies lainnya.

King cobra termasuk dalam golongan ular yang sangat berbisa dan mampu melepaskan dosis racun yang besar dalam satu gigitan, yang berpotensi membunuh manusia dalam waktu 15 menit. Studi baru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan antibisa yang lebih efektif.

Pogiri berpendapat bahwa kemungkinan masih ada lebih banyak spesies ular kobra raja yang belum ditemukan, terutama di wilayah-wilayah yang belum menjadi bagian dari penelitian ini.

Video: Momen Warga di Gorontalo Panik Ada Ular Kobra 2 Meter Masuk Rumah

Video: Momen Warga di Gorontalo Panik Ada Ular Kobra 2 Meter Masuk Rumah