KNKT Ungkap: Ban Jadi Biang Keladi Kebakaran Bus!

Admin

05/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Peristiwa terbakarnya bus secara mendadak kini terungkap bukan hanya dipicu oleh persoalan kelistrikan. Faktor lain, yang tak kalah penting, adalah kondisi ban itu sendiri.

Investigasi mendalam dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperlihatkan bahwa ban bus mengalami proses pirolisis. Proses ini dipicu oleh kampas rem yang mengalami masalah, yaitu tersangkut namun tetap berputar, sehingga menghasilkan panas yang sangat tinggi.

Soerjanto Tjahjono, selaku Ketua KNKT, menjabarkan bahwa kondisi rem yang tidak kembali pada posisi semula mengakibatkan tromol menjadi sangat panas, bahkan melebihi 300 derajat Celsius, dan inilah yang kemudian memicu terjadinya pirolisis.

MasterV/ JANLIKA PUTRI Pelek ban bus

"Ban tersebut kemudian menyala dengan sendirinya (self-ignition). Hal ini masih sering kita jumpai di lapangan," ungkap Soerjanto di Jakarta beberapa waktu lalu.

Secara lebih rinci, Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, menjelaskan bahwa ketika terjadi masalah rem seret akibat rem parkir yang aktif secara otomatis, kampas dan tromol akan terus bergesekan tanpa disadari pengemudi. Gesekan ini terus-menerus meningkatkan temperatur dan memanaskan ban.

"Saat temperatur mencapai titik suhu pirolisisnya, tekanan dan temperatur akan meningkat sangat cepat. Dalam hitungan detik, ban dapat meledak. Jika di area tersebut terdapat material yang mudah terbakar, maka kebakaran tak terhindarkan," papar Wildan.

Ledakan yang dihasilkan dari ban yang mengalami pirolisis menghasilkan tingkat panas yang luar biasa tinggi.

Jika panas ini bersentuhan dengan material seperti oli atau uap bahan bakar minyak (BBM), maka api dapat tersulut dan menyebabkan kebakaran meluas dengan cepat.