Sekolah Transformasi Garuda: Jangan Jadi Bimbel Negara?

Admin

10/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Lalu Hadrian Irfani, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, meminta penjelasan mendalam dari pemerintah mengenai Sekolah Garuda Transformasi Mandiri. Secara khusus, beliau menyoroti dasar penunjukan 12 sekolah mandiri yang mendapatkan subsidi atau berada di bawah naungan Sekolah Garuda.

"Kami memberikan dukungan penuh terhadap Sekolah Garuda. Namun, terkait Sekolah Transformasi Garuda, kami mempertanyakan dasar penunjukannya. Bukankah sekolah-sekolah transformasi ini adalah sekolah yang sudah mandiri? Mengapa harus disubsidi?" ungkap Lalu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2 Juni 2025).

Legislator dari Fraksi Partai PKB tersebut bahkan mempertanyakan alasan di balik pembentukan Sekolah Transformasi Garuda, yakni untuk mengoptimalkan potensi sekolah dan madrasah dalam mengantarkan siswa menuju perguruan tinggi terbaik di dunia.

"Jika tujuannya adalah mempersiapkan siswa agar dapat masuk ke kampus-kampus top dunia, mengapa kita tidak mempertimbangkan untuk membangun kampus sendiri yang setara dengan kampus-kampus besar tersebut?" tanyanya.

Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) II ini menyarankan agar pemerintah mengalihkan anggaran Sekolah Transformasi Garuda untuk memperbanyak beasiswa bagi peserta didik di Tanah Air yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

"Akan lebih baik jika anggaran sekolah transformasi dialokasikan untuk memperbanyak beasiswa. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045," jelas Lalu.

"Intinya, kami sangat mendukung penuh Sekolah unggul Garuda. Namun, kami mempertanyakan pemilihan Sekolah Transformasi Garuda saat ini. Jangan sampai sekolah-sekolah tersebut terkesan seperti bimbingan belajar (bimbel) yang disubsidi oleh negara," tegasnya.

Lalu mengajak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan terkait Sekolah Transformasi Garuda. Bahkan, ia mendorong pemerintah untuk berinvestasi dalam membangun kampus berkelas dunia di negara sendiri.

Beliau juga mengingatkan akan dampak negatif yang mungkin timbul dari pengoperasian Sekolah Transformasi Garuda. Program ini dikhawatirkan dapat menciptakan stigma negatif terhadap upaya pemerataan pendidikan yang sedang diperjuangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Lebih baik kita mulai berpikir untuk membangun kampus berkelas dunia di negara kita sendiri. Jangan sampai menciptakan stigma di masyarakat bahwa sekolah-sekolah di luar Sekolah Transformasi Garuda tidak memiliki keunggulan, sehingga masyarakat mempertanyakan di mana letak pemerataan kualitas pendidikan tersebut," pungkas Lalu.