MasterV, Jakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pendidikan anak yang digagas oleh Pemerintah Kota Surabaya. Program yang dimaksud adalah Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS), sebuah terobosan yang dipandang mampu memberikan solusi komprehensif bagi permasalahan remaja.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, dalam sebuah rapat koordinasi bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Pertemuan tersebut menjadi wadah untuk membahas efektivitas dan keberhasilan program RIAS dalam menangani isu kenakalan remaja.
Dalam kesempatan itu, Ai Maryati Solihah mengungkapkan kekagumannya terhadap pendekatan humanis yang diterapkan Pemerintah Kota Surabaya melalui RIAS. Menurutnya, integrasi pendidikan yang dilakukan sangat relevan dalam konteks perkembangan anak.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada penanganan sementara terhadap masalah kedisiplinan anak, melainkan juga berupaya menyentuh dan menyelesaikan akar permasalahan secara mendalam. Pendekatan ini dianggap lebih efektif dan berkelanjutan.
"Program ini berpotensi besar menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. RIAS atau Rumah Ilmu Arek Suroboyo telah menjelma menjadi rumah yang sesungguhnya bagi anak-anak, sehingga penanaman kedisiplinan di sini mampu menjawab permasalahan hingga ke akarnya," ujarnya, seperti yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Surabaya pada Jumat (30/5/2025).
Ai Maryati Solihah menambahkan, RIAS berhasil menciptakan lingkungan yang ramah anak dengan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor swasta, dalam upaya mendorong pengembangan diri dan pemenuhan hak pendidikan anak. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan program.
Ketua KPAI juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak yang telah merasakan dampak positif dari program RIAS. Beberapa di antaranya bahkan berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, sebuah pencapaian yang membanggakan.
"Saya melihat di sini banyak ruang keterpaduan yang memang ramah anak. Hal ini terwujud berkat peran aktif pemerintah daerah, serta dukungan dari sektor swasta yang turut mendorong agar anak-anak memiliki karakteristik pengembangan diri dan hak-haknya terpenuhi," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa program RIAS merupakan wujud nyata dari pengalamannya dalam menangani anak-anak dengan masalah perilaku sejak tahun 2022. Pengalaman ini memberikan pemahaman mendalam mengenai akar permasalahan yang dihadapi anak-anak.
Ia menyadari bahwa akar permasalahan perilaku anak sering kali berasal dari kondisi keluarga yang kurang harmonis atau minimnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Oleh karena itu, program RIAS dirancang untuk memberikan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.
"Setelah kami mengumpulkan data, terungkap bahwa 99 persen anak-anak yang bermasalah berasal dari keluarga yang tidak dalam kondisi baik-baik saja," ungkap Wali Kota Eri Cahyadi.