KRAS Siapkan Lahan 500 Ha untuk Pabrik Baja China

Admin

21/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk beserta seluruh anak perusahaan secara aktif mendukung investasi strategis dalam sektor industri baja. Bentuk dukungan tersebut diwujudkan dengan menyiapkan lahan seluas lebih dari 500 hektar yang berlokasi strategis di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten.

Penyiapan lahan yang luas ini secara khusus ditujukan untuk mengakomodasi rencana investasi berskala besar dari Delong Steel Group, sebuah perusahaan manufaktur baja terkemuka asal China, bersama dengan entitas anak usahanya, PT Dexin Steel Indonesia.

“Inisiatif proaktif ini bermula pada bulan Mei 2025, ketika tim representasi dari Krakatau Steel melakukan kunjungan kerja ke markas Delong Steel Group di China. Agenda utama kunjungan tersebut adalah penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pengadaan bahan baku, penjajakan potensi kolaborasi lebih lanjut, serta inspeksi mendalam terhadap fasilitas pabrik yang dimiliki oleh Delong Steel Group,” ungkap Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, dalam keterangan pers yang dirilis pada hari Senin (9/6/2025).

SHUTTERSTOCK/NORDRODEN Ilustrasi industri baja.

Akbar melanjutkan, pada tanggal 3 Juni 2025, Delong Steel Group, bersama dengan PT Dexin Steel Indonesia, melakukan kunjungan balasan ke Krakatau Steel. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang direncanakan sebagai pabrik baru di dalam Kawasan Industri Cilegon yang dimiliki dan dikelola oleh Krakatau Steel.

Selain melakukan inspeksi lokasi, delegasi dari Delong Steel Group dan Dexin Steel Indonesia juga berkesempatan mengunjungi berbagai fasilitas pendukung kawasan industri. Di antaranya adalah pelabuhan yang strategis dan fasilitas pabrik baja yang telah beroperasi milik Krakatau Steel Group.

"Kami sangat menyambut baik dan antusias terhadap potensi kerja sama strategis berskala global seperti ini. Penyediaan lahan seluas lebih dari 500 hektar melalui anak perusahaan kami, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), merupakan perwujudan konkret dari komitmen dukungan kami," jelas Akbar.

Beliau menambahkan bahwa kolaborasi dengan Delong Steel tidak hanya akan mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan yang dimiliki oleh perseroan, tetapi juga berpotensi membawa transfer teknologi dan pengetahuan yang berharga.

Pihak Delong Steel Group sendiri menilai Cilegon sebagai lokasi yang sangat strategis untuk dijadikan sebagai pusat (hub) industri baja baru mereka.

Manajemen Delong Steel menyatakan bahwa saat ini mereka tengah melakukan kajian yang komprehensif dan memandang Cilegon, khususnya kawasan industri yang dikelola oleh Krakatau Steel, sebagai lokasi yang sangat strategis dengan fasilitas yang telah mapan dan terintegrasi.

Pabrik yang akan dibangun ini direncanakan tidak hanya akan memproduksi baja berkualitas tinggi, tetapi juga berpotensi untuk mengembangkan *green steel*, atau baja berkualitas yang ramah lingkungan. Konsep *green steel* ini, menurut Akbar, selaras dengan visi yang diusung oleh Krakatau Steel.

"Visi utama kami adalah merevitalisasi industri baja nasional dan menjadikan Cilegon sebagai barometer industri baja di kawasan Asia Tenggara yang berwawasan lingkungan," tegasnya.

Negosiasi bisnis antara kedua belah pihak saat ini tengah berlangsung secara intensif. Investasi ini diperkirakan akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional, meningkatkan nilai tambah produk industri, serta memperkuat neraca perdagangan Indonesia.

Penyediaan lahan oleh Krakatau Steel Group untuk Delong Steel ini menandai sebuah langkah monumental dalam upaya pengembangan industri baja generasi baru di Indonesia.

"Kami tidak hanya bertujuan untuk membangun pabrik, tetapi kami memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu membangun ekosistem industri baja nasional yang lebih kuat dan berdaya saing global. Dengan demikian, di masa depan, industri baja di Indonesia mampu mendukung pemenuhan kebutuhan Proyek Strategis Nasional," pungkas Akbar.