Kredit Investasi Ungguli Kredit Lain, Sektor Tambang Melesat

Admin

05/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV — Di tengah tren perlambatan kredit secara umum, investasi perbankan justru mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan.

Menurut data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), kredit investasi mengalami peningkatan sebesar 15,3 persen secara tahunan (YoY), mencapai angka Rp 2.215,7 triliun pada bulan April 2025. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2025, yang hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,6 persen YoY.

Meskipun demikian, kontribusi kredit investasi masih tergolong paling kecil jika dibandingkan dengan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Akibatnya, pertumbuhan kredit secara keseluruhan tetap menunjukkan tren perlambatan, berada di level 8 persen YoY pada April 2025.

Sektor pertambangan dan penggalian mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam hal ini. Kredit investasi di sektor ini melonjak hingga 51,4 persen YoY, meningkat dari angka sebelumnya yang sebesar 42,7 persen YoY.

Segmen pengangkutan dan komunikasi juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kredit investasi di sektor ini naik 25,7 persen YoY, mencapai Rp 313,2 triliun pada April 2025. Pada bulan sebelumnya, nilai kredit tercatat sebesar Rp 286,1 triliun atau tumbuh 15,2 persen YoY.

EVP Corporate and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyatakan bahwa kinerja industri perbankan akan bergerak sejalan dengan kondisi ekonomi yang ada. Ia menambahkan bahwa tren pertumbuhan kredit masih terjaga dengan baik hingga saat ini.

Ia tidak mengungkapkan angka pasti mengenai kredit investasi BCA pada April 2025. Akan tetapi, pada Maret 2025, nilai kredit investasi BCA tercatat sebesar Rp 327,6 triliun, yang berarti naik 17,9 persen YoY.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan total kredit BCA yang naik 12,6 persen YoY.

“BCA senantiasa menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan yang matang,” kata Hera.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, menyampaikan bahwa Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit investasi sebesar 25,4 persen YoY hingga Maret 2025. Sementara itu, total kredit Bank Mandiri hanya tumbuh 16,5 persen YoY.

“Pertumbuhan kredit investasi tersebut sebagian besar disumbangkan oleh sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi,” jelas Ashidiq.

Ia optimis bahwa target pertumbuhan kredit secara konsolidasi dapat tercapai sesuai dengan *guidance*, yaitu 10–12 persen YoY pada akhir tahun 2025.

“Kami akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor yang prospektif dan *resilien* dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di Kontan dengan judul Kredit Investasi Jadi Penopang Pertumbuhan Kredit Perbankan.