Saat ini, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line terbaru telah resmi beroperasi melayani rute KRL Bogor dan Cikarang. Terdapat setidaknya tiga rangkaian KRL yang dinamakan CLI-125 yang mulai beroperasi, dengan alokasi dua rangkaian untuk rute Bogor dan satu rangkaian untuk rute Cikarang.
Perlu diketahui, CLI-125 merupakan KRL yang diproduksi di Tiongkok, tepatnya oleh CRRC Sifang. PT KAI Commuter (KCI), sebagai operator Commuter Line, mengimpor langsung KRL ini dari negeri Tirai Bambu.
Selama ini, mayoritas KRL Commuter Line yang beroperasi adalah unit bekas yang diperoleh dari Jepang. Namun, kini kita menyaksikan babak baru dengan hadirnya KRL baru buatan Tiongkok yang mulai melayani para pengguna Commuter Line.
Timbul pertanyaan, bagaimana sebenarnya sensasi menaiki kereta api buatan Tiongkok ini? Tim detikcom berkesempatan untuk merasakan pengalaman tersebut secara langsung. Perjalanan dimulai dari Stasiun Manggarai dan berakhir di Stasiun Bogor.
Kesan pertama yang muncul saat memasuki gerbong adalah suhu di dalam kereta terasa jauh lebih sejuk dibandingkan KRL Commuter Line pada umumnya. Sebagai produk baru, sistem pendingin udara pada kereta ini bekerja dengan sangat optimal.
KRL seri CLI-125 memiliki dimensi panjang sekitar 20 meter dan lebar 3 meter untuk setiap gerbongnya. Terasa bahwa kereta ini menawarkan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan kereta-kereta lama yang selama ini digunakan. Selain itu, pintu antar gerbong juga terlihat lebih lebar, sehingga memudahkan mobilitas penumpang di dalam kereta.
Guncangan masih terasa, terutama jika Anda terpaksa berdiri dan tidak mendapatkan tempat duduk. Dari segi kecepatan, tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan.
Beralih ke bagian kursi, kursi pada kereta baru ini terasa lebih tebal. Namun, dari segi tingkat keempukan, perbedaannya tidak terlalu mencolok dibandingkan dengan kereta lama. Secara visual, kursi juga tampak lebih tinggi dari biasanya.
Perbedaan signifikan terlihat pada jumlah kursi prioritas yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Jika sebelumnya kursi prioritas hanya terletak di baris paling ujung, kini di setiap baris kursi, bagian ujungnya didedikasikan sebagai kursi prioritas. Sentuhan kain dengan aksen gambar ondel-ondel memberikan nuansa baru pada interior kereta Commuter Line.
Desain interior kereta baru ini menampilkan kesan yang lebih futuristik. Terutama pada sistem informasi stasiun, yang kini berbentuk layar digital. Tidak lagi hanya berupa poster lebar yang memuat nama-nama stasiun.
Informasi yang ditampilkan pun lebih dinamis, tidak hanya sebatas nama-nama stasiun. Terdapat juga informasi mengenai stasiun pemberhentian berikutnya dan satu stasiun setelahnya, memberikan gambaran terkini mengenai posisi kereta secara real-time.
Tak hanya itu, ada inovasi lain yang hadir pada kereta Commuter Line buatan Tiongkok ini, yaitu door lamp atau lampu peringatan yang menyala di setiap pintu saat akan terbuka atau tertutup. Lampu ini terletak di atas pintu, berwarna kuning, dan mengeluarkan bunyi saat menyala.
Lampu tersebut akan menyala pada pintu yang akan dibuka atau ditutup. Fitur baru ini memberikan informasi visual dan auditori kepada penumpang mengenai pintu mana yang akan segera beroperasi.
Inovasi lainnya adalah desain rak barang yang tidak lagi menggunakan besi berbentuk jaring-jaring. Kali ini, rak barang dibentuk dengan rangka besi yang bagian tengahnya diisi dengan material plastik yang kokoh.