MasterV, Jakarta – PT KAI Commuter secara resmi telah menjalankan operasional kereta rel listrik (KRL) baru, bertipe CLI-125, mulai hari Minggu, 1 Juni 2025. Tiga train set yang didatangkan langsung dari Tiongkok ini beroperasi melayani rute Bogor dan juga Bekasi.
MasterV, Jakarta – PT KAI Commuter resmi mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) baru tipe CLI-125 mulai Minggu, 1 Juni 2025 kemarin. Tiga Train set yang diimpor dari China ini dioperasikan di lintas Bogor dan lintas Bekasi.
KRL anyar produksi Tiongkok ini digadang-gadang mempunyai fitur yang lebih mutakhir jika dibandingkan dengan rangkaian commuter line yang selama ini melayani penumpang.
Annisa, seorang penumpang di wilayah Bekasi, memberikan pujian atas perbedaan signifikan yang ia rasakan saat pertama kali mencoba KRL baru buatan Tiongkok ini. Wanita berusia 28 tahun ini mengungkapkan bahwa gerbong KRL baru terasa lebih nyaman, bahkan menyerupai dua moda transportasi modern di Jakarta, yaitu MRT dan LRT.
"KRL ini jauh lebih nyaman, sangat mirip dengan kereta MRT maupun LRT. Tingkat kebisingannya juga jauh lebih rendah dibandingkan KRL yang lama. KRL yang lama sangat bising dan getarannya sangat terasa. KRL yang baru ini terasa smooth," ungkapnya saat berbincang dengan Liputanku, Senin (2/6/2025).
Perbedaan mencolok lainnya antara KRL baru dan KRL lama adalah tidak adanya pintu pemisah antar rangkaian gerbong, sehingga menghadirkan pengalaman yang berbeda bagi penumpang. Selain itu, desain pegangan tangan bagi penumpang dibuat dengan ketinggian yang lebih rendah.
"Jadi, saya yang tidak terlalu tinggi ini pun bisa dengan mudah berpegangan jika tidak mendapatkan tempat duduk. Saat saya perhatikan, pintu saat membuka dan menutup juga terasa lebih halus. Dari berbagai aspek, sepertinya KRL ini memang jauh lebih baik daripada yang lama," tutur Annisa.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Diba. Hanya saja, warga asal Bekasi, Jawa Barat ini baru berkesempatan menaiki KRL baru saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Hal ini dikarenakan baru satu rangkaian KRL buatan Tiongkok yang beroperasi di lintas Bekasi, sementara dua rangkaian lainnya melayani rute Bogor.
"AC (pendingin udara)-nya terasa lebih dingin dan merata. Kalau KRL yang biasanya, pendinginnya suka tidak merata, kadang ada area yang panas, ada juga yang sangat dingin," jelas Diba saat berbincang dengan Liputanku, Senin.
Desain interior KRL baru asal Tiongkok ini juga terlihat lebih modern. Selain itu, KRL tipe CLI-125 juga dilengkapi dengan alarm yang akan berbunyi saat pintu gerbong kereta akan menutup.
"Suara dari luar kereta tidak terdengar, jadi terasa lebih kedap," tambahnya.
Namun, jika KRL ini dinaiki pada jam-jam sibuk, sensasinya hampir sama dengan KRL yang lama. Bahkan, terasa sedikit lebih sempit. Terlebih lagi, desain kursi yang lebih pendek memungkinkan jumlah penumpang yang berdiri menjadi lebih banyak.
"Menurut saya, secara ruang, KRL ini lebih sempit dibandingkan gerbong kereta pada umumnya. Jadi, tingkat kepadatan penumpangnya sama saja. Penempatan kursi-kursi juga lebih pendek, sehingga penumpang lebih diposisikan untuk berdiri," jelas Diba, yang mengaku menaiki KRL baru sekitar pukul 08.00 WIB, atau pada saat jam sibuk.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, PT KAI Commuter secara resmi telah mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) baru tipe CLI-125, atau KRL buatan Tiongkok, yang memiliki kapasitas angkut penumpang yang lebih besar dibandingkan armada sebelumnya.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa KRL baru ini memiliki kemampuan untuk mengangkut hingga 3.400 penumpang dalam satu kali perjalanan. Kapasitas ini mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan dengan kereta yang sebelumnya.
“Ada penambahan sekitar 8 persen, hal ini dikarenakan dimensi kereta ini memang lebih besar. Lebarnya hampir setara dengan kereta jarak jauh, dan tetap sesuai dengan regulasi perkeretaapian yang berlaku,” ungkap Asdo saat menjajal kereta baru tersebut di Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Beliau menambahkan, pengoperasian CLI-125 merupakan bagian integral dari strategi KAI Commuter dalam mengantisipasi potensi krisis kekurangan armada yang diproyeksikan akan terjadi pada semester II tahun 2024 hingga semester I tahun 2025.
Proses pengadaan KRL CLI-125 sendiri telah dimulai sejak tahun 2022, dengan dukungan penuh dari para pemegang saham serta kementerian terkait, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
“Sejak tahun 2022, kami telah memulai persiapan pengadaan ini. Pada tahun 2023, kami menerima dukungan penuh dari para pemegang saham dan sejumlah kementerian, sehingga KAI Commuter dapat melakukan pemesanan kereta baru dengan teknologi yang paling mutakhir,” jelasnya.
KRL CLI-125 merupakan generasi pertama dari seri Commuter Line Indonesia, dengan angka 25 yang menandakan tahun dimulainya operasional, yaitu tahun 2025.
Kereta ini dilengkapi dengan teknologi terkini seperti Train Control Monitoring System (TCMS), sebuah sistem kontrol terpusat yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. Selain itu, sistem pintu otomatisnya juga telah dilengkapi dengan fitur Anti Trap guna mencegah penumpang terjepit saat pintu menutup.
Setiap kereta memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar 3 meter. Dari segi desain, CLI-125 mengusung tema eksterior “Growing”, yang ditandai dengan garis lengkung berwarna merah dan putih yang melambangkan semangat pertumbuhan dan peningkatan kualitas layanan.