Amerika Serikat tengah mengembangkan sebuah sistem pertahanan rudal yang sangat canggih, yang dikenal sebagai Golden Dome atau Kubah Emas. Menurut pernyataan Presiden Donald Trump, sistem pertahanan ini diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya pada akhir masa jabatannya.
Beberapa hari setelah kembali bertugas di Gedung Putih pada bulan Januari, Trump mengumumkan rencananya untuk merealisasikan sistem pertahanan ini. Tujuan utama dari Golden Dome adalah untuk menangkal berbagai ancaman udara generasi terbaru, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah yang semakin canggih.
Dana awal sebesar USD 25 miliar telah dialokasikan melalui RUU anggaran yang baru disahkan. Namun, pemerintah AS memperkirakan bahwa total biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan dan operasional sistem ini dapat mencapai hingga 20 kali lipat selama beberapa dekade mendatang. Selain itu, muncul keraguan mengenai kemampuan AS dalam membangun sistem pertahanan yang komprehensif untuk melindungi wilayah daratan yang sangat luas.
Berdasarkan penilaian dari dokumen intelijen, ancaman rudal di masa depan akan berkembang secara signifikan, baik dari segi skala maupun kecanggihan. China dan Rusia secara aktif mengembangkan sistem rudal baru yang dirancang untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem pertahanan AS.
Dalam penjelasan terbarunya, Trump menyatakan bahwa sistem Kubah Emas akan memanfaatkan teknologi generasi baru yang ditempatkan di darat, laut, dan bahkan di luar angkasa. Sistem ini akan mencakup sensor dan pencegat canggih yang beroperasi di antariksa. Klaimnya, sistem ini mampu mencegat rudal yang diluncurkan dari belahan dunia mana pun, termasuk yang diluncurkan dari luar angkasa.
Sistem Golden Dome ini terinspirasi dari Iron Dome yang digunakan oleh Israel. Akan tetapi, Kubah Emas memiliki skala yang jauh lebih besar dan dirancang untuk menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas, termasuk senjata hipersonik yang bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, serta sistem pemboman orbital yang mampu mengirim hulu ledak dari luar angkasa.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara kerja Golden Dome ini? Trump mengklaim bahwa Kubah Emas memiliki kemampuan untuk menembak jatuh rudal hipersonik, balistik, dan jelajah yang sangat canggih, serta pesawat nirawak (drone), bahkan jika diluncurkan dari belahan dunia lain atau dari antariksa. Trump mengklaim Golden Dome sebagai sistem pertahanan terbaik di dunia, dengan tingkat keberhasilan yang mendekati 100%.
Menurut sumber anonim yang berbicara kepada Associated Press, Kubah Emas akan dilengkapi dengan kemampuan berbasis darat dan luar angkasa untuk mendeteksi dan menghentikan rudal pada empat tahap utama serangan potensial, yaitu: deteksi awal, intersepsi pada tahap awal penerbangan, menghentikan rudal di tengah perjalanannya, atau saat rudal sedang menuju target.
Shashank Joshi, editor pertahanan di Economist, berpendapat bahwa Golden Dome kemungkinan akan beroperasi dengan menggunakan ribuan satelit untuk mendeteksi dan melacak rudal, kemudian menggunakan sistem pencegat yang ditempatkan di orbit untuk menembaki rudal saat lepas landas dan menghancurkannya.
Namun, Joshi menilai bahwa tidak realistis jika sistem ini dapat diselesaikan selama masa jabatan Trump, dan biayanya akan sangat besar. Trump memperkirakan total biaya yang dibutuhkan sekitar USD 175 miliar, tetapi Congressional Budget Office memperkirakan bahwa sistem ini dapat menghabiskan hingga USD 542 miliar selama 20 tahun, hanya untuk sistem yang berbasis di antariksa. Trump juga menyatakan bahwa Kanada berminat untuk berpartisipasi dalam sistem ini.