MasterV, Jakarta – Pada momen Idul Adha 1446 Hijriah, NU Care-LAZISNU melaksanakan penyaluran daging kurban yang menjangkau berbagai wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program Nusantara Berqurban ini juga menyasar komunitas minoritas muslim di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Sumatera.
Qohari Cholil, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, menjelaskan bahwa program ini mengusung tema 'Qurban Memberdayakan'. Tema ini mengandung makna yang lebih dalam dari sekadar ibadah.
Penyaluran hewan kurban beserta dagingnya tidak hanya bertujuan untuk menunaikan ibadah kurban semata, melainkan juga sebagai ikhtiar pemberdayaan ekonomi masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan, serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang universal lintas agama.
"Prioritas utama kami adalah menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini kurang mendapatkan akses terhadap protein hewani, terutama daging," tegas Qohari, seperti yang disampaikan dalam siaran pers pada Minggu (8/6/2025).
Lebih lanjut, Qohari menerangkan bahwa di tingkat NU Care-LAZISNU PBNU Pusat, proses penyembelihan dan penyaluran daging kurban melibatkan 8 hewan. Proses penyembelihan dilakukan secara profesional di Rumah Potong Hewan (RPH) Dharma Jaya, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
"Pemotongan hewan dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan senantiasa memperhatikan aspek kesehatan dengan melibatkan dokter hewan. Penanganan limbah juga menjadi perhatian utama agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan," jelas Qohari.
Perlu diketahui, pemotongan hewan di RPH Cakung ini termasuk sapi yang merupakan sumbangan dari Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta berbagai tokoh dan lembaga lainnya.
"Dari sapi-sapi tersebut, dihasilkan sebanyak 2.500 besek daging yang kemudian dibagikan secara langsung kepada masyarakat prasejahtera yang berada di wilayah Jakarta," ungkap Qohari.
Sebagai informasi tambahan, penggalangan hewan kurban yang dilakukan secara daring berhasil menghimpun sebanyak 1.003 kambing. Hewan-hewan kurban ini kemudian disalurkan ke 13 Provinsi, meliputi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Lampung, Aceh, Banten, Bali, Bengkulu, Kalimantan Barat, serta Kalimantan Utara.
Selain itu, distribusi daging kurban juga berhasil menjangkau 64 Kota/Kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke Palestina dan Yordania.
Prof. Ahmad Syafiq, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menanggapi positif distribusi daging kurban ini. Beliau menyampaikan bahwa protein hewani yang terkandung dalam daging kurban sangat dibutuhkan, terutama oleh kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan para lansia.
"Penyaluran ke daerah-daerah pelosok sangat penting, karena masyarakat di sana jarang sekali mengonsumsi daging. Bagi sebagian penerima manfaat, momen Idul Adha ini menjadi satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk menikmati daging segar dalam setahun," pungkas Prof. Ahmad.