Aksi seorang pengemudi Lalamove yang diduga mengacungkan pistol kepada pengendara mobil lain di Tol Cipularang, Jawa Barat, baru-baru ini menggemparkan jagat dunia maya. Lalu, bagaimana sebenarnya kronologi kejadian yang mencuri perhatian ini?
Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), memaparkan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Menurut penuturannya, pelapor, yang merasa terancam oleh todongan pistol, tengah dalam perjalanan menuju Ciamis. Insiden ini sendiri terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 93, mengarah ke Bandung.
“Saat pelapor hendak mendahului kendaraan terduga pelaku, sebuah mobil Gran Max yang berada di jalur kanan, pelaku tidak memberi jalan. Pelapor kemudian menyalip dari sisi kiri,” jelas Hendra, seperti dikutip dari detikJabar, Selasa (10/6).
“Setelah berhasil disalip, mobil pelaku justru terus memepet dari belakang. Hingga akhirnya di KM 93 Tol Cipularang arah Bandung, pelapor menepi ke bahu jalan, yang kemudian diikuti oleh pelaku. Pelapor lantas keluar dari mobilnya untuk menghampiri pelaku, bermaksud menanyakan apa maksud dari tindakannya tersebut,” imbuhnya.
[Gambas:Instagram]
Sebagai informasi tambahan, sebelum mendekati pengemudi Lalamove tersebut, pelapor telah menyiapkan kamera di dasbor mobilnya. Langkah ini diambil untuk merekam segala kemungkinan yang mungkin terjadi.
“Ketika menghampiri pelaku, pelapor bertanya mengapa terus memepet. Pelaku menjawab dengan alasan bahwa kondisi jalan saat itu sedang ramai dan ia juga melaju dengan kecepatan tinggi,” ungkapnya.
“Pelaku kemudian balik bertanya apa maunya sambil merogoh sesuatu dari balik jok mobilnya. Ia mengeluarkan benda yang diduga senjata api yang terbungkus kain berwarna ungu, lalu mengokang dan menodongkannya ke arah pelapor. Merasa terancam, pelapor segera berlari masuk ke mobilnya dan memundurkan kendaraan untuk menjauhi pelaku,” lanjutnya.
Polisi Membongkar Identitas Pelaku
Dalam kesempatan yang sama, Hendra juga mengungkapkan identitas pengemudi Lalamove yang diduga melakukan penodongan. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan komunikasi dengan komunitas pengemudi ekspedisi, terduga pelaku diketahui bernama Maruddin, seorang karyawan swasta yang berasal dari Cinere, Depok.
“Ciri-ciri pelaku antara lain menggunakan mobil Gran Max warna Silver dengan nomor polisi B-2850-UFZ, mengenakan kaus lengan pendek berwarna merah, celana panjang berwarna hitam, dan memakai topi,” terangnya.
Hendra memastikan bahwa tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, pelapor berhasil merekam peristiwa itu dengan meletakkan ponselnya di dasbor kendaraan.
“Tidak ada CCTV di lokasi kejadian. Modus yang terungkap adalah dugaan kesalahpahaman saat berkendara,” tandasnya.
