Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bicara tentang tiga tantangan besar RI yang ia sebut dengan three urgent clock. Hal ini menjadi salah satu landasan gelaran acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.
AHY mulanya bercerita, tiga urgensi besar ini didapatkannya usai berkunjung ke beberapa wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Urgensi tersebut mulai dari demografi, ekonomi, serta ekologi.
"Beberapa tahun lalu, saya pergi ke sebuah desa terpencil di bagian timur Indonesia. Perjalanan itu ditempuh dengan pesawat, kapal, dan berjam-jam melewati jalan yang rusak. Ketika saya akhirnya tiba, seorang tetua setempat menyambut saya dengan senyuman lembut dan berkata, 'Kita mungkin tinggal jauh dari Jakarta, tetapi harapan kita sama'," ujar AHY dalam sambutannya di pembukaan ICI 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Kalimat itu membuat AHY tersentuh dan membekas di benaknya. Sebagai pembuat kebijakan, ia memastikan bahwa pihaknya punya satu misi besar yakni membangun masa depan di mana kemudahan akses dan jangkauan bagi semua orang.
AHY mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan sebanyak 280 juta orang yang hidup di tiga zona waktu. Selaras dengan itu, setidaknya terdapat tiga urgensi atau tantangan yang dihadapi RI dengan berpacu pada waktu.
Pertama, jam demografi. AHY mengatakan, lebih dari 3 juta warga negara baru lahir setiap tahun dan Indonesia harus meningkatkan perumahan, layanan, dan kesempatan untuk memenuhi permintaan mereka.
Kedua, jam ekonomi. Indonesia harus mengangkat jutaan orang ke kelas menengah, mendorong pemerataan kemakmuran, serta mempertajam daya saing global. Ketiga, jam ekologi.
"Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan. Ini adalah krisis saat ini yang mengganggu kota-kota kita, mengikis garis pantai, dan membebani sistem pangan dan air kita. Justru dengan latar belakang peluang yang mendesak dan meningkatnya risiko inilah kita menyelenggarakan ICI 2025 dengan tema Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan Inovasi dan Kolaborasi," kata dia.
AHY juga menekankan, infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi, RI memiliki target tinggi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
"Untuk mencapainya, kita tidak dapat hanya mengandalkan konsumsi domestik. Kita harus membuka potensi penuh ekonomi riil kita, dari pertanian hingga pabrik, dari pelabuhan hingga platform digital. Itu berarti investasi yang berani pada infrastruktur," ujar AHY.
Dalam forum ini, juga akan diluncurkan curated infrastructure project list dan menggelar sesi business matching yang mempertemukan pemilik proyek dengan calon investor. Sejumlah proyek yang ditawarkan mulai dari jalan tol, jalur kereta, bandara, hunian, hingga infrastruktur air.
Misalnya di sisi jalan tol, pemerintah akan menawarkan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dengan nilai Rp 25,4 triliun. Lalu di bidang transportasi, ada proyek Bandara Singkawang, di perumahan ada proyek Karawang City, serta proyek kawasan mixed use Blok M Terminal.