Kendati demikian, ia menegaskan bahwa adaptasi dan latihan intensif tetap menjadi kunci utama jika ingin kembali bermain di nomor ganda lainnya.
“Ya, keinginan untuk bermain rangkap selalu ada. Hanya saja, saya perlu memantapkan latihan terlebih dahulu,” ujarnya dalam Konferensi Pers Jelang Indonesia Open 2025, Senin (2/6/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan kemampuan partner yang akan mendampinginya. Leo membutuhkan pasangan yang memiliki keselarasan dalam hal kemampuan serta dapat saling menutupi kekurangan.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian Leo adalah kekuatan smash-nya, yang menurutnya masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, Leo mengharapkan kehadiran partner dengan kekuatan pukulan yang dahsyat, seperti yang dimilikinya saat berpasangan dengan Daniel Marthin di ganda campuran, atau Bagas Maulana.
“Saya juga perlu melihat siapa partnernya nanti. Sebab, seperti yang diketahui, kekuatan smash saya tidak sekeras Daniel atau Bagas,” paparnya.
Guna mewujudkan ambisinya tersebut, Leo memilih untuk mempersiapkan diri secara matang sembari menunggu momen yang paling tepat.
“Tentunya saya akan mempersiapkan diri terlebih dahulu. Hal ini juga perlu didiskusikan lebih lanjut,” imbuhnya.
Saat ini, fokus utama Leo adalah mengembalikan performa terbaiknya usai mengalami cedera saat Kejuaraan Asia 2025 ketika berhadapan dengan pasangan Cina, Chen Bo Yang/Liu Yi.
Ia baru saja kembali beraksi bersama Bagas di Singapore Open 2025 pada Selasa (27/5/2025). Sayangnya, langkah mereka harus terhenti di babak pertama oleh pasangan Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh.
Meskipun sempat unggul di game pertama, Leo/Bagas harus mengakui keunggulan Kedren/Puavaranukroh dengan skor akhir 24-22, 19-21, dan 16-21.
Namun, Leo merasa cukup terkejut karena tidak merasakan sakit yang signifikan saat berlaga di Singapore Open, berbeda jauh dengan saat awal cedera.
Ia merasa bersyukur masih bisa bertanding meski kondisinya belum sepenuhnya pulih.
“Saya sempat berpikir tidak bisa bermain lagi karena saat BAC, rasa sakitnya luar biasa,” kenangnya.
Leo menjelaskan bahwa cedera yang dialaminya memang cukup serius. Menurut penjelasan dokter, cedera pada ligamen-nya tidak akan bisa sembuh total.
“Kata dokter, ligamen itu hanya diberikan sekali seumur hidup. Jika ada masalah, maka akan terus bermasalah,” jelasnya.
Leo/Bagas dijadwalkan kembali bertanding di Indonesia Open 2025 pada hari pertama, Selasa (3/6/2025), melawan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan perdana bagi Leo/Bagas dengan Rankireddy/Shetty.
Namun, Bagas sudah beberapa kali berhadapan dengan pasangan Raksasa Sungai Gangga tersebut saat masih berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri.
Dari 8 pertemuan sebelumnya, Bagas/Fikri berhasil mengamankan 4 kemenangan.
Leo menuturkan bahwa ia banyak bertanya kepada Bagas mengenai gaya permainan pasangan India tersebut.
Selain itu, ia dan Bagas juga berupaya menganalisis pola permainan Rankireddy/Shetty melalui rekaman video pertandingan.
“Kami berusaha memahami pola permainan pasangan India terlebih dahulu, karena di babak pertama kami akan menghadapi mereka. Jadi, kami mempelajari video pertandingan, kebiasaan bermain Satwik-Chirag,” ungkap Leo.
Menjelang pertandingan esok hari, Leo menyatakan akan menikmati setiap momen di lapangan. Ia juga bertekad untuk menampilkan performa terbaiknya.
“Satu poin demi satu poin. Setidaknya, kami akan berusaha semaksimal mungkin. Jika hasilnya belum bisa maksimal, belum bisa juara, yang terpenting kami sudah berupaya. Selanjutnya, kami serahkan kepada Tuhan,” pungkasnya.
Indonesia Open 2025 akan berlangsung dari tanggal 3 hingga 8 Juni 2025 di Istora Senayan.