Tanah longsor melanda area penambangan batu alam di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat. Insiden tragis yang merenggut nyawa belasan orang ini sedang dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.
Seperti yang dilaporkan oleh detikJabar, longsor tersebut terjadi pada hari Jumat (30/5), sekitar pukul 09.30 WIB. Selain menyebabkan kematian dan menimbun para pekerja tambang, sebuah ekskavator juga ikut terkubur di lokasi kejadian yang memilukan ini.
Tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, dan relawan tanpa lelah berupaya mengevakuasi para korban. Hingga saat ini, masih terdapat 11 orang yang dilaporkan hilang, menambah kesedihan mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Seiring dengan berjalannya proses evakuasi yang penuh tantangan, pihak kepolisian juga secara intensif mengusut penyebab terjadinya longsor. Bahkan, pihak pengelola tambang turut dimintai keterangan oleh aparat kepolisian guna mengungkap fakta sebenarnya.
14 Orang Meregang Nyawa – 11 Orang Belum Ditemukan
"Kami, mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, serta unsur Forkopimda Kabupaten Cirebon, menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Hingga saat ini, dengan berat hati kami sampaikan bahwa 14 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ungkap Herman Suryatman di lokasi kejadian, seperti yang dilansir oleh detikJabar pada hari Sabtu (31/5).
Selain menelan korban jiwa, longsor ini juga menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Mereka telah mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan, menyampaikan bahwa 11 korban masih belum ditemukan setelah tertimbun longsor di area penambangan batu alam Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat. Jumlah tersebut, menurut Rudi, didasarkan pada laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarga mereka.
"Berdasarkan informasi terkini, terdapat 11 korban yang masih belum ditemukan. Data ini berasal dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarga mereka belum kembali," jelas Rudi, seperti yang dikutip dari Antara.
Pengelola Tambang Tengah Diperiksa Intensif
"Saat ini, ada enam orang dari pihak pengelola yang sedang menjalani pemeriksaan," ungkap Sumarni saat ditemui di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, seperti yang dilansir oleh detikJabar pada hari Jumat (30/5).
Sumarni belum dapat memberikan rincian mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Namun, ia memastikan bahwa seluruh korban meninggal dunia akibat insiden tersebut telah berhasil diidentifikasi.
"Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kemudian. Seluruh korban telah berhasil diidentifikasi, dan saat ini kami sedang melakukan pendataan bersama pihak keluarga," terangnya.
Dugaan Tindak Pidana Sedang Didalami
"Sejak kemarin, beberapa saksi telah dimintai keterangan guna mengungkap penyebab terjadinya peristiwa ini. Kami menerima informasi bahwa terdapat potensi kekeliruan dalam metode penambangan yang digunakan," jelas Rudi.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku jika terbukti adanya kelalaian dalam penerapan standar operasional keselamatan kerja.
Rudi menambahkan bahwa pihaknya menerapkan beberapa undang-undang dalam menangani kasus ini, di antaranya adalah Undang-Undang terkait pertambangan, keselamatan kerja, lingkungan hidup, serta Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
"Kami akan melakukan penindakan yang tegas dan sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.
Tonton Video: Detik-detik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon
.