LSM Asing Adu Domba? Istana: Prabowo Punya Data!

Admin

11/06/2025

3
Min Read

On This Post

Soal LSM Dibiayai Asing untuk Adu Domba, Istana: Presiden Punya Informasi Lengkap

MasterV, Jakarta – Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Bapak Hasan Nasbi, memberikan klarifikasi terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didanai oleh pihak asing dengan tujuan mengadu domba di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo tidak ditujukan kepada seluruh LSM yang beroperasi di Indonesia.

"Penekanan Bapak Presiden adalah bukan pada seluruh LSM, melainkan bukan LSM secara keseluruhan," ujar Bapak Hasan kepada awak media di Kantor PCO Jakarta, pada hari Selasa (3/6/2025).

Pemerintah, lanjutnya, mengakui keberadaan banyak LSM yang telah memberikan kontribusi signifikan di Indonesia, terutama dalam isu-isu seperti pendidikan, sosial, toleransi, serta masalah kemanusiaan. Namun, Bapak Hasan juga menyoroti adanya kelompok-kelompok tertentu yang berupaya mendiskreditkan pemerintah, menyebarkan informasi bohong (hoaks), mengadu domba, dan memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

"Akan tetapi, kelompok-kelompok yang selama ini menggerogoti persatuan, kelompok-kelompok yang selama ini mendiskreditkan pemerintah melalui penyebaran isu-isu yang tidak benar, kelompok-kelompok yang bahkan diindikasikan mengadu domba serta memecah belah persatuan kita," terangnya.

Bapak Hasan menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memiliki informasi yang komprehensif mengenai keberadaan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan LSM dengan niat untuk mengadu domba dan memecah belah Indonesia. Menurutnya, Presiden Prabowo juga menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari adanya intervensi dari pihak asing.

"Sebagai seorang Presiden, tentu saja beliau memiliki informasi yang lengkap dan dapat dipercaya. Informasi mengenai siapa saja kelompok-kelompok tersebut, baik individu, organisasi, bahkan yang mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat yang memainkan peran ini," tegasnya.

"Dalam catatan sejarah kita, Bapak Presiden juga telah melalui berbagai perjalanan sejarah. Beliau sangat memahami bahwa dalam berbagai kejadian di Republik ini, selalu ada campur tangan dari pihak asing. Dalam setiap perubahan besar yang terjadi di Republik kita, tidak dapat dipungkiri adanya intervensi asing," imbuh Bapak Hasan.

Beliau menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo ditujukan kepada organisasi-organisasi yang secara konsisten mendiskreditkan bangsa Indonesia dan pemerintah. Organisasi-organisasi ini juga kerap kali mencemooh atau berupaya menggagalkan usaha-usaha kemajuan yang sedang dilakukan oleh pemerintah, serta berkeinginan agar program-program prioritas pemerintah dibatalkan.

"Hal inilah yang menjadi perhatian Presiden, jadi tidak digeneralisasi secara umum," jelas Bapak Hasan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung mengenai adanya pihak asing yang merasa tidak senang apabila Indonesia menjadi negara yang kuat dan makmur. Menurut beliau, pihak asing tersebut mendanai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk melakukan tindakan adu domba di Indonesia.

"Selama ratusan tahun mereka melakukan adu domba terhadap kita hingga saat ini. Dengan menggunakan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita. Mereka mengklaim sebagai penegak demokrasi, HAM, dan kebebasan pers," ungkap Presiden Prabowo saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Jakarta, pada hari Senin (2/6/2025).

Beliau mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dan menghindari perpecahan. Sebab, menurut Presiden Prabowo, kekuatan asing tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera.

"Saya kembali mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu. Perbedaan seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan. Hal inilah yang selalu diharapkan oleh kekuatan-kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia menjadi kuat dan kaya," paparnya.

Meskipun demikian, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengajak rakyat Indonesia untuk mencurigai bangsa asing. Beliau hanya menginginkan agar Indonesia tidak dipermainkan oleh bangsa manapun dan mampu berdiri tegak di atas kaki sendiri.

"Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk menaruh curiga terhadap bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa manapun. Bangsa Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri," pungkas Presiden Prabowo.