Luhut: Negara Maju Ingin RI Jadi Budak Selamanya?

Admin

10/06/2025

2
Min Read

On This Post

Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menyatakan bahwa tidak sedikit negara maju yang sebenarnya tidak menginginkan negara-negara berkembang untuk bertumbuh. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan pengalamannya selama satu dekade berkecimpung dalam pemerintahan.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan UN Comtrade yang membahas mengenai critical mineral. Dalam forum itu, Luhut menegaskan bahwa potensi ekspor nikel Indonesia berpeluang menembus angka US$ 1,3 miliar.

"Negara maju itu tidak akan pernah benar-benar menginginkan negara berkembang menjadi maju. Mereka menginginkan kita tetap menjadi subordinatnya," kata Luhut saat memberikan sambutan pada acara peluncuran program Sahabat AI di Ruang Teater Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Luhut menjelaskan bahwa banyak negara maju melayangkan protes karena Indonesia berkeinginan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimilikinya. Pasalnya, Indonesia mulai membuka kesempatan ekspor dari sektor hilirisasi.

"Pada tahun 2045, dengan hilirisasi yang terus kita kembangkan hingga ke ujungnya, kita mungkin bisa mencapai hampir US$ 50 miliar," ungkapnya.

"Kita telah membuat sebuah terobosan yang, menurut saya, menjadikan Indonesia semakin baik," tambahnya.

Luhut menyampaikan bahwa potensi yang dimiliki Indonesia dapat mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Terlebih lagi, pemerintah telah merencanakan sejumlah program prioritas yang dapat mewujudkan pertumbuhan tersebut, salah satunya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG).

Melalui program MBG, Luhut meyakini pembangunan ekonomi di berbagai daerah akan lebih merata. Namun, ia tidak menyangkal bahwa ada tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut.

"Saya dapat melihat dengan jelas apa saja kekurangan kita, dan apa saja kelebihan yang dapat kita manfaatkan untuk mencapai target 8% tersebut," jelasnya.

"Dan menurut saya, angka tersebut bukanlah hal yang terlalu sulit dicapai jika kita solid. Kuncinya adalah kekompakan, jangan terburu-buru saling menyalahkan," pungkasnya.