MasterV, Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan bahwa ikatan antara Indonesia dan Prancis tetap kuat, meski kedua ibu kota dipisahkan jarak yang mencapai 12.000 kilometer. Menurutnya, ketertarikan terhadap Indonesia begitu besar di kalangan wisatawan, pelaku bisnis, hingga peneliti asal Prancis.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Macron dalam sambutannya pada gala dinner atau jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, pada hari Rabu, 29 Mei 2025. Presiden Macron hadir bersama pendampingnya, Brigitte Macron.
“Meskipun 12.000 kilometer membentang antara dua ibu kota metropolitan kita, kita tetap terhubung oleh arus sejarah dan takdir yang kita bagi bersama. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa selama dua abad, para pelancong dan seniman, pengusaha dan peneliti tak henti-hentinya mengagumi negeri Anda,” demikian ungkap Presiden Macron, sebagaimana yang Liputanku lihat dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/5/2025).
Ia memberikan contoh Henri Cartier-Bresson, seorang fotografer ternama asal Prancis, yang berhasil mengabadikan keindahan tarian Bali melalui bidikan kameranya. Presiden Macron menekankan bahwa para perantara budaya inilah yang telah meletakkan fondasi bagi hubungan erat antara Indonesia dan Prancis.
“Demikian pula halnya dengan gelombang pekerja dan pelajar, insinyur dan keluarga, baik dari Prancis maupun wilayah seberang lautan, yang telah menetap di sini dan berkontribusi dalam mempererat hubungan kedua bangsa,” imbuhnya.
Presiden Macron juga mengutip sebuah peribahasa Indonesia yang sangat relevan, yaitu ‘Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit’. Ia mengaitkan pepatah ini dengan jalinan persahabatan yang terjalin antara Indonesia dan Prancis.
“Seperti yang diungkapkan oleh peribahasa Indonesia, ‘sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu, akan menjadi bukit.’ Dan secara bertahap, dari tahun ke tahun, persahabatan kita telah tumbuh semakin tinggi,” kata Presiden Macron.
Presiden Macron menyatakan merasa sangat terhormat atas sambutan hangat dan keramahtamahan yang diberikan oleh Prabowo. Ia meyakini bahwa kedekatan yang terjalin antara Indonesia dan Prancis bukanlah suatu kebetulan semata.
“Sungguh merupakan kehormatan yang luar biasa untuk disambut oleh Bapak, dengan keramahan yang langsung menyentuh hati kami, serta negara kami, yang Bapak hormati melalui kami. Kedekatan yang saya rasakan di antara kita malam ini bukanlah suatu kebetulan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Macron mengundang Prabowo untuk menjadi tamu kehormatan pada perayaan Bastille Day atau Hari Nasional Prancis yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Juli 2025. Macron berharap Indonesia dapat mengirimkan kontingen tentara untuk berpartisipasi dalam parade tersebut.
“Oleh karena itu, sudah jelas bahwa Bapak ingin menjadi tamu kehormatan untuk tanggal 14 Juli mendatang, agar dapat turut serta dalam pawai yang akan dilaksanakan, dan masih banyak hal yang akan dijalankan,” tutur Presiden Macron.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menggelar gala dinner atau jamuan makan malam kenegaraan sebagai bentuk sambutan hangat kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, beserta istrinya, Brigitte Macron, di Istana Negara Jakarta, pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Kedatangan Presiden Macron dan Ibu Negara disambut dengan persembahan Tarian Gaba Gaba yang memukau.
Berbagai hidangan khas Indonesia dengan cita rasa istimewa turut disajikan, mulai dari Sari Laut Jimbaran yang segar, Soto Banjar yang kaya rempah, Daging Sapi Maranggi yang menggugah selera, hingga kopi dan cokelat yang nikmat.
Santap malam tersebut juga dimeriahkan dengan beragam pertunjukan seni budaya yang mencerminkan perpaduan harmonis antara keindahan Nusantara dan Prancis.
Penampilan pertama dibuka dengan Tari Piring yang mempesona, dilanjutkan dengan pertunjukan musik bertema Paris yang dibawakan oleh duet Alfred dan Aimee Saras. Mereka membawakan lagu-lagu ikonik seperti C’est Si Bon, Les Feuilles Mortes, hingga Wonderful World.
Sorak tepuk tangan pun bergemuruh saat Tari Kecak dipentaskan dengan penuh semangat. Penampilan puncak malam itu ditutup oleh penyanyi Anggun C. Sasmi yang berkolaborasi dengan Purwacaraka Orchestra, membawakan lagu-lagu ikonik seperti Je Ne Regrette Rien, Mimpi, serta lagu daerah O Ulate dan Poco-Poco yang mengajak para tamu untuk turut bersuka cita.
Prabowo hadir didampingi oleh putranya, Didit Hediprasetyo, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Didit duduk di sebelah kiri Brigitte, sementara Prabowo duduk di antara Presiden Macron dan Brigitte.
Prabowo menyampaikan rasa hormatnya atas kunjungan kenegaraan Presiden Macron dan delegasi Prancis ke Indonesia. Ia menyebut bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Prancis yang telah terjalin sejak lama terus mengalami perkembangan yang positif.
“Hubungan antara Prancis dan Indonesia sudah terjalin cukup lama dan terus meningkat hingga hari ini, kita menyaksikan bersama bahwa hubungan antara kedua negara kita maju di hampir semua bidang,” ungkap Prabowo saat membuka acara gala dinner.
Prabowo menyampaikan bahwa ia dan Presiden Macron telah melaksanakan pembicaraan yang intensif dan produktif. Kedua pemimpin negara berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama dengan sebaik-baiknya.
“Kunjungan Presiden Macron dan Ibu juga memiliki arti khusus karena memang saya secara pribadi dan keluarga saya merasa memiliki hubungan khusus dengan Prancis,” tuturnya.