Kisah Mahasiswa Menjelajahi Jakarta dengan MRT Layaknya Konten YouTube
Momen libur panjang dimanfaatkan oleh Raka (22), seorang mahasiswa asal Bogor, untuk mengeksplorasi keindahan Jakarta. Bersama temannya, ia mencoba untuk pertama kalinya menaiki MRT Jakarta, sebuah pengalaman yang selama ini hanya disaksikannya melalui konten-konten di YouTube.
"Kami sering melihat orang asing mencoba MRT di Jakarta, namun kami sendiri belum pernah merasakannya. Oleh karena itu, hari ini kami memutuskan untuk berkeliling Jakarta," tutur Raka saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu (31/5/2025).
Raka memulai perjalanannya dari Blok M. Ia menceritakan bahwa mereka sempat mengunjungi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, menikmati jajanan yang sedang viral seperti cimol, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bundaran HI. Tujuan utamanya sederhana, yaitu mengabadikan momen dengan berfoto di area trotoar depan Plaza Indonesia hingga Kedutaan Besar Jepang.
"Jika tidak terlalu ramai, kami juga berencana untuk naik ke anjungan atas. Kami penasaran ingin melihat pemandangan jalanan dari ketinggian," ujarnya.
Petualangan mereka tidak berhenti di Bundaran HI. Raka berencana untuk melanjutkan eksplorasi ke Monas untuk menikmati makan siang sembari menikmati suasana ikon ibu kota yang selama ini hanya dilihatnya melalui layar.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat Monas secara langsung. Sore nanti, kami akan menuju GBK, dan pada malam harinya kami akan kembali ke Blok M untuk menikmati gulai yang kabarnya sedang viral," jelasnya.
Tidak hanya Raka, libur panjang juga menjadi waktu yang istimewa bagi Heru (50), seorang warga Jogja, yang berlibur di Jakarta. Ia juga baru pertama kali mencoba MRT Jakarta, dan pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang mendalam.
"Anak saya menyarankan, 'Pak, coba saja naik MRT, cepat, bersih, dan nyaman.' Saya pun penasaran, dan ternyata benar. Udara di dalamnya sejuk. Jalanan di atas macet, namun kami di bawah terus melaju dengan lancar," ungkap Heru.
Bersama putranya, Heru telah mengunjungi Blok M untuk menikmati kopi, dan selanjutnya ia akan melanjutkan perjalanan ke Sarinah dan kawasan kuliner Sabang. Meskipun sempat merasa khawatir mengenai cara penggunaan kartu tap, ia merasa sangat terbantu oleh kehadiran petugas di setiap stasiun.
"Sistemnya mirip dengan busway (TransJakarta), cukup dengan melakukan tap. Awalnya saya merasa takut melakukan kesalahan, namun ternyata semuanya berjalan lancar," katanya.
Hal yang membuat Heru terkesan bukan hanya fasilitas yang ada, namun juga inklusivitas MRT Jakarta. "MRT ini bukan hanya diperuntukkan bagi orang kaya atau pekerja kantoran. Saya yang berasal dari kampung juga bisa ikut merasakan. Saya merasa bangga bahwa Indonesia memiliki fasilitas seperti ini," tambahnya.