Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyoroti fenomena memprihatinkan terkait banyaknya ibu yang tega menelantarkan buah hatinya. Megawati menyoroti perilaku ibu-ibu yang memilih untuk mengandung, namun enggan bertanggung jawab untuk merawat anak yang telah dilahirkan.
Pernyataan ini disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam acara pameran foto Guntur Soekarnoputra yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, pada hari Sabtu (7/6/2025). Awalnya, Megawati mengulas tentang TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967, sekaligus menyampaikan pembelaannya terhadap ayahnya yang juga merupakan Presiden RI ke-1, Sukarno.
"Mengapa demikian? TAP ini seolah-olah mematikan esensi kemanusiaan. Ayah saya tidak pernah diadili, sebuah kontradiksi yang luar biasa. Dahulu, orang sering berujar, 'Tentu saja Ibu membela ayahandanya'. Saya kemudian bertanya balik, adakah yang bersedia menggantikan posisi ayah saya? Jika ayahmu diperlakukan seperti ini, saya tidak akan rela, kecuali jika kamu mengizinkannya," ungkap Megawati dalam sambutannya.
Beliau menyatakan bahwa anak-anak yang tidak membela orang tuanya dapat dianggap sebagai pengkhianat. Kemudian, beliau menyinggung tentang naluri keibuan yang seharusnya tidak tega menelantarkan anak.
"Tentu saja enak. Jika kalian tidak membela orang tua kalian, maka saya berpendapat bahwa anak-anak tersebut adalah pengkhianat. Tentu saja. Orang tua telah bersusah payah membesarkan. Wahai ibu-ibu, gunakanlah nurani keibuan kalian, mengapa tega membuang anak? Saya sangat miris," tuturnya.
Megawati mempertanyakan alasan seorang ibu yang mengandung seorang bayi, tetapi kemudian membuangnya dan tidak merawatnya. Beliau meragukan apakah tindakan tersebut sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Saya pernah menjadi relawan untuk memahami kehidupan manusia, jauh sebelum terjun ke dunia politik. Banyak bayi yang dibuang. Saya tidak habis pikir dengan perasaan kaum perempuan saat ini," ujar Megawati.
"Untuk apa kalian mengandung jika tidak berniat merawatnya? Apa ini? Pancasila. Jadi, jika kalian hanya menjadikan Pancasila sebagai formalitas belaka, maka saya katakan, *go to hell*. Ya, itu benar," imbuhnya.
Sebagai informasi tambahan, sejumlah tokoh penting turut menghadiri acara pembukaan pameran foto ini, termasuk Ketua Umum PDIP yang juga pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Acara ini mengusung tema 'Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan'. Sebanyak kurang lebih 550 hasil jepretan Guntur dipamerkan dalam acara ini.
Selain itu, hadir pula Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, serta Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.
Turut hadir pula sejumlah politisi PDIP, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ganjar Pranowo, Ronny Talapessy, Connie Rahakundini Bakrie, Ahmad Basarah, Rano Karno (Doel), hingga Eriko Sotarduga. Politikus dari PSI, Giring Ganesha, juga tampak hadir.
Simak Video 'Megawati Geram Banyak Kasus Ibu-ibu Buang Bayi: Go to Hell!':