Megawati: Tak Pancasilais, Jangan Tinggal di Indonesia!

Admin

18/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan amanat mengenai krusialnya nilai-nilai Pancasila dalam perhelatan pembukaan pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu, 7 Juni 2025.

Dengan lugas, Megawati menyatakan bahwa individu yang tidak mengagungkan Pancasila sebaiknya tidak berdomisili di Indonesia.

"Apabila Anda adalah seorang Pancasilais sejati, jika Anda adalah warga negara Indonesia yang setia, namun jika tidak (Pancasilais), saya mohon, jangan menetap di sini. Lebih baik menjadi imigran saja," tegas Megawati di hadapan para tamu undangan yang hadir.

Pernyataan tersebut dilontarkan Megawati sebagai bentuk keprihatinannya mendalam terhadap dinamika sosial-politik dan pudarnya semangat kebangsaan yang melanda masyarakat saat ini.

Menurut pandangannya, banyak pihak saat ini hanya mengumandangkan nasionalisme dan Pancasila sebagai sekadar “lip service” tanpa benar-benar memahami esensi maupun latar belakang sejarah perjuangannya.

Lebih jauh, Megawati juga menyoroti perihal peran kaum perempuan di era modern ini, yang menurutnya, banyak yang terperangkap dalam fokus pada penampilan fisik semata.

Ia lantas membandingkan realita tersebut dengan figur-figur perempuan inspiratif di masa lalu, seperti Kartini dan Laksamana Malahayati, yang ia sebut sebagai pejuang sejati.

"Saya terkadang merasa jengkel melihat kondisi kaum perempuan saat ini. Mengapa demikian? Karena hanya fokus pada polesan di luar saja. Sementara, ketika ada sosok seperti Ibu, saya selalu memanggilnya Ibu kita Kartini. Laksamana Malahayati, itu bukan sekadar nama, beliau adalah Laksamana Malahayati, yang pada masanya menggantikan ayahnya yang gugur. Pelajari sejarah, pelajarilah sejarah," ungkap Megawati dengan nada prihatin.

"Kita seringkali melupakan sejarah, itulah mengapa Bung Karno pernah berpesan, ingatlah selalu ‘jas merah’, jangan sekali-kali melupakan sejarah," imbuhnya dengan penekanan.

Megawati juga kembali mempertanyakan narasi sejarah penjajahan selama tiga setengah abad, dan menekankan urgensi verifikasi fakta sejarah secara akademis yang mendalam.

Ia pun mendorong para menteri, terutama Menteri Kebudayaan, untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan menyampaikan kekayaan budaya Indonesia secara komprehensif.

Ia turut menyoroti generasi muda yang dinilainya masih kurang dalam memahami serta menghargai perjuangan para pendiri bangsa.

Menurutnya, regenerasi kebangsaan tidak akan berjalan efektif apabila nilai-nilai dasar Pancasila tidak diinternalisasikan sejak usia dini.

Megawati tidak ragu melayangkan kritik tajam kepada pihak-pihak yang hanya menjadikan Pancasila sebagai alat retorika belaka.

"Jadi, apabila Anda hanya memberikan lip service terhadap Pancasila, kalau menurut saya, go to hell," tegas Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut.

Megawati menekankan bahwa menjadi seorang Indonesia harus dilakukan dengan penuh kebanggaan dan kesadaran akan sejarah.

“Saya ingin agar Anda, jika menjadi orang Indonesia, jadilah dengan bangga sebagai seorang Indonesia, bukan begitu?" pinta Ketua Umum PDI-P itu, yang kemudian disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.