Lobi Menag: Klinik Haji RI di Makkah Segera Dibuka?

Admin

09/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berjanji akan mengupayakan secara maksimal agar Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah dapat segera beroperasi dengan perizinan yang sesuai.

Saat ini, sebagaimana disampaikan oleh Nasaruddin, upaya negosiasi intensif tengah berlangsung dengan Pemerintah Arab Saudi terkait perizinan operasional klinik yang krusial ini, demi melayani jemaah haji Indonesia.

"Kita akan terus bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi, khususnya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, dengan tujuan utama memohon izin operasional KKHI Daker Makkah," tegas Nasaruddin dalam keterangan pers yang disampaikan pada hari Senin (2/6/2025).

Nasaruddin menekankan betapa pentingnya keberadaan KKHI bagi jemaah haji Indonesia. Fasilitas ini dinilai sangat bermanfaat untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga selama menjalankan rangkaian ibadah di Tanah Suci.

"KKHI sangat penting, terutama bagi jemaah yang memiliki komorbid atau memerlukan rawat jalan," jelasnya.

Menurutnya, jemaah haji Indonesia akan merasa jauh lebih tenang dan nyaman apabila mendapatkan perawatan di KKHI, karena dilayani oleh petugas kesehatan yang berasal dari Indonesia.

"Mereka cenderung enggan untuk dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Akibatnya, mereka seringkali memilih untuk tidak memeriksakan diri di rumah sakit Arab Saudi, yang justru dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka," ungkapnya.

Nasaruddin menuturkan bahwa banyak jemaah haji Indonesia yang menahan rasa sakit karena merasa khawatir untuk berobat ke rumah sakit di Arab Saudi.

Keterbatasan bahasa dan perasaan tidak memiliki kenalan menjadi faktor utama, meskipun sebenarnya terdapat dokter-dokter berkompeten yang siap memberikan pelayanan.

"Mereka merasa tidak memiliki siapa pun di sana. Mungkin karena perbedaan bahasa, mereka kesulitan berkomunikasi dengan tenaga kesehatan di rumah sakit Arab Saudi. Mereka akan merasa lebih nyaman jika dirawat oleh dokter dari Indonesia sendiri," paparnya.

Menyikapi temuan ini, Kementerian Agama (Kemenag) bersama tim Amirul Hajj akan melakukan negosiasi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi.

Nasaruddin mengaku sangat prihatin dengan tingginya angka jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia.

Beliau telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas secara mendalam mengenai KKHI dan regulasi baru yang berlaku di Arab Saudi.

"Kami akan mencoba menegosiasikan agar KKHI diizinkan untuk kembali beroperasi. Menteri Kesehatan telah memberikan respons positif, karena kita memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga kesehatan jemaah haji Indonesia," pungkas Nasaruddin.