Borobudur: Pusat Dialog Peradaban, Inisiasi Fadli Zon

Admin

05/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Fadli Zon, turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, ke Candi Borobudur, pada hari Kamis siang, 29 Mei 2025. Lawatan ke situs Warisan Budaya Dunia yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 1991 ini sekaligus menjadi momen peluncuran resmi Kemitraan Strategis Budaya antara Indonesia dan Prancis.

Sambil mendampingi kedua kepala negara mengelilingi area situs, Menteri Fadli memberikan penjelasan mengenai makna spiritual, sejarah, serta upaya konservasi, termasuk pelestarian dan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Borobudur. Pada kesempatan itu, beliau juga menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam melestarikan serta mengembangkan keberlanjutan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang kolaboratif, ilmiah, dan inklusif.

“Candi Borobudur bukan sekadar monumen masa lampau, melainkan warisan peradaban yang hidup dan terus berkembang, serta menjadi pusat inspirasi budaya. Melalui diplomasi budaya, Indonesia berkeinginan menjadikan Borobudur sebagai pusat dialog peradaban sekaligus memancarkan kekuatan lunak Indonesia di kancah global,” demikian pernyataan Bapak Fadli.

Dalam konferensi pers yang diadakan di pelataran Candi Borobudur, Presiden Prabowo menyambut dengan hangat kedatangan Presiden Macron. Beliau menyampaikan bahwa kunjungan ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kedua negara, yaitu penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, dan perdamaian. “Saya meyakini bahwa hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap Presiden Prabowo.

Presiden Macron menyatakan kekagumannya terhadap Borobudur sebagai simbol kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. “Borobudur bukan hanya sekadar monumen, melainkan sebuah adikarya peradaban, simbol multikulturalisme, serta pesan universal tentang toleransi. Saya merasa bangga karena di tempat inilah, dengan penuh rasa hormat, kita meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” kata Macron.

Sebelumnya, Menteri Fadli dan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, baru saja menandatangani lima bentuk kerja sama budaya strategis yang meliputi bidang permuseuman, perfilman, pengembangan kapasitas sineas muda, riset koleksi dan warisan budaya, hingga kolaborasi dengan Museum Guimet. Penandatanganan ini melengkapi Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama kebudayaan yang telah ditandatangani sehari sebelumnya di Istana Negara oleh kedua Menteri.

Fadli juga memperkenalkan Macron kepada para pelaku budaya muda dan maestro seni Indonesia dari beragam bidang, termasuk seni pertunjukan, film, musik, kuliner, hingga teknologi kreatif. Para pelaku budaya ini turut berpartisipasi dalam berbagai agenda bersama, termasuk sesi dialog dan penandatanganan kerja sama budaya. Presiden Macron tampak berinteraksi dengan hangat dan antusias, serta berfoto bersama para seniman dan pelaku budaya, menandai semangat kolaboratif serta persahabatan lintas budaya antara kedua negara.

Macron menjelaskan dua pilar utama dari Kemitraan Strategis Budaya yang diluncurkan, yaitu Warisan Dunia dan Permuseuman, mencakup kolaborasi antara IHA dengan GrandPalaisrmn dan Museum Guimet, serta program kajian warisan dunia bersama UNESCO dan institusi pendidikan di Prancis; serta Industri Budaya dan Kreatif, dengan kerja sama di bidang perfilman (CNC dan La Fémis), mode, gim, gastronomi, dan sektor budaya digital lainnya. Presiden Prancis ini juga menekankan betapa pentingnya dukungan terhadap talenta muda melalui skema pendanaan inklusif dan pertukaran kreator.

Kunjungan ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan lawatan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron di Indonesia yang dimulai di Jakarta pada tanggal 28 Mei 2025.