7,8 Juta Warga Sudah Cek Kesehatan Gratis, Target 50 Juta!

Admin

12/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa hingga saat ini, program cek kesehatan gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto telah menjangkau 7,8 juta warga Indonesia. Menurut penuturannya, sekitar 200.000 orang setiap harinya memanfaatkan program yang mulai berjalan sejak Februari 2025 ini.

"Beliau (Prabowo) menanyakan tentang program cek kesehatan gratis, yang memang merupakan inisiatif beliau. Saya laporkan bahwa per kemarin, sudah ada 7,8 juta rakyat Indonesia yang telah mendapatkan manfaat dari cek kesehatan gratis ini," ujar Budi setelah menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Selasa (3/6/2025).

"Angka harian mencapai 200 ribu orang. Dengan demikian, setiap bulan sekitar 5 juta orang mendapatkan layanan cek kesehatan gratis ini," lanjutnya.

Menkes juga menyampaikan bahwa program cek kesehatan gratis di sekolah dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juli 2025. Pemerintah menargetkan agar 50 juta warga Indonesia dapat merasakan manfaat dari program cek kesehatan gratis ini.

"Rencananya, bulan depan kita mulai juga program cek kesehatan gratis di sekolah. Target kita adalah 50 juta warga negara Indonesia, atau rakyat Indonesia, idealnya sudah melakukan cek kesehatan gratis," tegasnya.

Budi menambahkan bahwa Prabowo juga sempat menanyakan mengenai isu-isu kesehatan yang dialami masyarakat. Ia menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang muncul sangat beragam, mulai dari tingginya angka cacat jantung bawaan pada bayi baru lahir hingga masalah gigi pada anak-anak balita.

"Pada orang dewasa, masalahnya cenderung pada tekanan darah tinggi dan diabetes. Demikian pula pada lansia, tekanan darah tinggi dan diabetes menjadi perhatian utama," paparnya.

Dalam pertemuan tersebut, Budi juga melaporkan bahwa harga alat skrining untuk penyakit TBC sudah semakin terjangkau dan ketersediaannya semakin meluas. Selain itu, ia menyampaikan bahwa metode pengobatan TBC yang baru juga lebih ekonomis.

"Diharapkan dari 1 juta orang, semuanya bisa mendapatkan skrining. Dengan demikian, kita bisa mengidentifikasi penyakit lebih awal dan memulai pengobatan. Kita juga menyampaikan bahwa regimen pengobatan yang baru sekarang sudah jauh lebih murah, dan kita sudah menerapkannya," jelas Budi.

Sebagai informasi tambahan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk merealisasikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). CKG ini dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan, yaitu CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.

CKG ulang tahun, yang dimulai pada 10 Februari 2025, menyasar anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Masyarakat dapat memperoleh layanan CKG ini dalam rentang waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari di Puskesmas dan nantinya bisa diakses di klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Sementara itu, CKG sekolah akan dilaksanakan mulai bulan Juli 2025, yang bertepatan dengan awal tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menargetkan anak usia 7-17 tahun yang berada di lingkungan sekolah. CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita, dengan lokasi pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.