COVID-19 Naik: Menkes Lapor Prabowo, Waspada Tapi Jangan Panik!

Admin

11/06/2025

2
Min Read

On This Post

Sore ini, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengadakan pertemuan penting dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Agenda utama pertemuan ini adalah menyampaikan laporan terkini mengenai perkembangan situasi COVID-19 di seluruh Indonesia.

"Fokus utamanya adalah COVID-19," jelas Budi kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Selasa (3/6/2025).

Secara garis besar, Menteri Budi menekankan bahwa peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia masih dalam kategori terkendali. Oleh karena itu, beliau menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu merasa cemas.

"Kita terus memantau dengan seksama. Kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia masih sangat minimal. Ini terdeteksi di beberapa pusat surveilans yang telah kita siapkan. Meskipun di luar negeri terjadi peningkatan, varian yang dominan adalah subvarian Omicron yang besar, serupa dengan subvarian JN.1 yang kita amati di sini. Jadi, seharusnya tidak ada alasan untuk khawatir," paparnya.

Perlu diketahui bahwa kasus COVID-19 sedang mengalami peningkatan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Thailand. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sendiri telah mengidentifikasi adanya 7 kasus baru COVID-19 pada minggu lalu.

"Jumlah kasus yang dilaporkan pada minggu ke-22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus," ungkap data Kemenkes yang disampaikan oleh juru bicara Kemenkes, Widyawati, kepada para wartawan pada hari Selasa (3/6).

Selama periode 25-31 Mei, positivity rate tercatat sebesar 2,05 persen. Ini berarti, dari setiap 100 orang yang menjalani pemeriksaan, terdapat dua orang yang dinyatakan positif COVID-19.

Positivity rate tertinggi sepanjang tahun 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19, yaitu sebesar 3,62 persen. Kenaikan kasus tertinggi pada minggu tersebut terpusat di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

Sepanjang tahun 2025, Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap 2.160 spesimen. Dari jumlah tersebut, 72 spesimen dinyatakan positif COVID-19.

Widyawati memberikan kepastian bahwa tidak ada kasus kematian yang disebabkan oleh COVID-19 selama tahun 2025. "Tidak ada," tegasnya.

Simak Video '7 Kasus COVID-19 Terdeteksi di RI, Istana Minta Masyarakat Waspada':