JAKARTA, MasterV – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Ipul, menekankan pentingnya kehati-hatian (prudent) yang lebih besar dalam proses penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua.
Gus Ipul menegaskan bahwa penyaluran bansos kali ini harus dilaksanakan dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi, dengan tujuan utama agar bantuan tersebut tepat sasaran, selaras dengan arahan yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Saya tidak mengetahui bagaimana proses penyaluran sebelumnya, namun yang pasti, kami ingin lebih prudent, sejalan dengan harapan Ibu Sri Mulyani yang juga menginginkan agar penyaluran bansos dilakukan dengan lebih hati-hati,” ujar Gus Ipul kepada Liputanku, Selasa (10/6/2025).
Beliau juga menjelaskan bahwa proses pemadanan data terkini, yang memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), masih memerlukan waktu yang cukup.
Hal ini disebabkan oleh koordinasi berlapis yang dilakukan bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang bertujuan untuk menjamin ketepatan sasaran penerima bantuan.
“Kendala yang berarti sebenarnya tidak ada, kami hanya mengikuti data yang ada. Kendalanya ya hanya pada data itu sendiri,” kata Gus Ipul.
“Jadi, sebelum penyaluran dilakukan, kami berkoordinasi dengan BPS untuk memvalidasi data. Setelah data dinyatakan clear oleh BPS, kami kemudian melakukan validasi kembali dengan BPKP,” lanjutnya.
Terlebih lagi, dengan jumlah penerima yang sangat besar, mencapai 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang kemudian disaring menjadi 16,5 juta dan dinyatakan valid berdasarkan DTSEN, proses verifikasi menjadi krusial.
“Dari BPKP, data tersebut diproses lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. Verifikasi ini membutuhkan waktu, mengingat jumlah penerima yang mencapai lebih dari 20 juta jika digabungkan, sehingga penyaluran dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
“Setelah diverifikasi dan dinyatakan clear, barulah kami melakukan penyaluran. Modelnya seperti itu, agar lebih prudent. BPKP juga terlibat sejak awal untuk mengawasi metode yang kami gunakan dan aspek-aspek lainnya,” tegasnya.
Hingga siang hari ini, Gus Ipul melaporkan bahwa penyaluran bansos tahap kedua telah mencapai sekitar 70 persen dari target yang ditetapkan.
Beliau memperkirakan bahwa penyaluran bansos tahap kedua ini akan selesai sepenuhnya pada pekan depan.
"Untuk PKH maupun bansos lainnya, penyaluran sudah mencapai hampir 70 persen. Insya Allah, minggu depan akan tuntas,” tegas Gus Ipul.
Sebagai informasi tambahan, Gus Ipul mengungkapkan bahwa Kemensos telah mencairkan bansos tahap kedua untuk triwulan kedua tahun 2025 kepada 16,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran mencapai Rp 10 triliun.
Penyaluran bansos kali ini dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dimulai pada hari Rabu (28/5/2025).
Mensos menyampaikan bahwa dari lebih 20 juta data calon penerima, sebanyak 16,5 juta telah dinyatakan valid berdasarkan DTSEN.