Sekolah Rakyat Si Jalak Harupat: Impian Jadi Nyata!

Admin

04/06/2025

5
Min Read

On This Post

MasterV melaporkan, Wisma Atlet Stadion Si Jalak Harupat, yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi kandidat kuat sebagai lokasi berdirinya Sekolah Rakyat (SR). Gedung dengan kapasitas menampung 184 orang dan memiliki 44 kamar ini dinilai sangat layak dan tergolong baru, sehingga ideal untuk dijadikan asrama sekaligus ruang belajar bagi para siswa.

Selain bangunan utama yang representatif, disiapkan pula gedung terpisah yang nantinya difungsikan sebagai ruang kelas modern, laboratorium komputer yang lengkap, perpustakaan yang representatif, ruang guru yang nyaman, serta berbagai fasilitas pembelajaran pendukung lainnya.

Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf (Gus Ipul), melakukan kunjungan langsung ke lokasi yang dipertimbangkan sebagai Sekolah Rakyat (SR) pada hari Kamis (29/5/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara mendalam kondisi bangunan dan berdialog hangat dengan para orangtua serta calon siswa Sekolah Rakyat di sekitar stadion Si Jalak Harupat.

Dialog yang berlangsung terasa begitu hangat, dipenuhi semangat, bahkan sentuhan haru, menggambarkan betapa besar dan tingginya harapan masyarakat akan kehadiran Sekolah Rakyat ini.

Salah seorang calon siswa, Panca Jaelana (13 tahun), tampil dengan percaya diri membacakan Pancasila dan mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi pemain sepak bola profesional yang sukses. Suasana penuh gelak tawa dan keakraban tercipta saat Gus Ipul menanggapi dengan candaan ringan dan memberikan dukungan moral yang membangkitkan semangat, sehingga mencairkan suasana.

Siti Nurfadillah (12 tahun) tak dapat menyembunyikan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan Gus Ipul, meskipun awalnya merasa sedikit gugup. Ayahanda Panca, Bapak Tatang, yang bekerja sebagai pekerja harian dengan penghasilan sekitar Rp75.000 per hari, menyampaikan harapan yang mendalam dengan suara lirih namun penuh ketulusan.

"Saya sangat berharap anak saya bisa memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya," ujarnya dengan penuh harap.

Harapan tulus Bapak Tatang ini langsung direspons oleh Gus Ipul. Beliau menekankan pentingnya kerjasama dan dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat. "Kita semua harus berjuang bersama demi masa depan anak-anak kita. Kesempatan emas ini adalah anugerah dari Bapak Presiden. Jangan pernah menyerah dan selalu berharap pada rahmat Tuhan. Anak-anak ini harus tumbuh menjadi generasi tangguh yang nantinya akan berkontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegas Gus Ipul dengan penuh semangat.

Di akhir sesi dialog yang inspiratif, ungkapan rasa syukur atas hadirnya Sekolah Rakyat mengalir deras dari para orangtua siswa, seperti yang diungkapkan oleh orangtua dari Rahma Sapitri (12 tahun).

"Terima kasih Bapak Prabowo. Kami hanya berharap anak saya bisa sukses melalui pendidikan di sekolah ini," ungkapnya dengan tulus.

Ibu Laila Sari, ibunda dari Kanji Hidayat (13 tahun) yang berasal dari Marga Asih, juga turut menyampaikan harapan yang sama.

“Anak saya bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, dan sekolah sepak bola berkualitas itu mahal. Namun, semua kembali pada ketekunan dan semangat anak itu sendiri. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Mensos dan Bapak Presiden atas perhatiannya," tuturnya dengan penuh rasa terima kasih.

Di lokasi yang sama, Bapak Supardian, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, menjelaskan alasan di balik pemilihan lokasi sementara untuk Sekolah Rakyat ini.

“Kami berupaya menyiasati waktu yang relatif singkat. Wisma Atlet adalah opsi yang paling siap dan paling layak saat ini. Semua kebutuhan dasar untuk proses pembelajaran dapat terpenuhi di sini,” jelasnya secara rinci.

Keunggulan lokasi ini tidak hanya terletak pada infrastrukturnya yang memadai. Wisma Atlet berada di dalam kawasan olahraga yang dilengkapi dengan lapangan sepak bola yang luas, kolam renang berstandar internasional, dan arena softball yang representatif. Fasilitas-fasilitas ini akan dimanfaatkan secara optimal sebagai bagian integral dari kegiatan pengembangan karakter dan peningkatan kebugaran siswa Sekolah Rakyat.

Mengenai potensi tumpang tindih penggunaan fasilitas dengan kegiatan keolahragaan, Bapak Supardian meyakinkan bahwa hal tersebut telah diantisipasi dengan matang. Wisma Atlet saat ini masih berstatus sebagai aset Kementerian PUPR, dan pemanfaatannya untuk Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu jadwal maupun agenda olahraga yang telah ditetapkan.

“Apabila ada event olahraga berskala besar, para atlet dapat ditempatkan di lokasi alternatif yang telah kami siapkan sebelumnya. Bahkan, para siswa Sekolah Rakyat dapat berinteraksi dan bersosialisasi secara positif dengan masyarakat yang berolahraga di kawasan ini, terutama pada saat akhir pekan,” papar Bapak Supardian dengan optimis.

Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, lokasi permanen untuk Sekolah Rakyat juga telah disiapkan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, dengan luas lahan mencapai 7,6 hektare ditambah 5 hektare. Saat ini, pembangunan sekolah di lokasi tersebut sedang dalam tahap persiapan oleh Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR, dengan target penyelesaian pada akhir tahun ajaran 2025.

“Lokasi ini jauh dari keramaian dan kebisingan, sehingga sangat ideal untuk penerapan sistem *boarding school*. Insya Allah, lokasi ini akan menjadi lingkungan belajar yang kondusif dan representatif untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA,” imbuh Bapak Supardian dengan penuh keyakinan.

Sekolah Rakyat di Desa Lebak Muncang nantinya dirancang untuk menampung hingga 1.000 siswa, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan dan pengasuhan yang memenuhi standar kualitas yang tinggi. Untuk jenjang SD, pendekatan khusus kepada orang tua sedang dipersiapkan mengingat anak usia dini membutuhkan adaptasi yang baik sebelum tinggal terpisah dari keluarga.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Bapak Ali Syakieb, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Sekolah Rakyat ini.

“Sekolah Rakyat memiliki potensi besar untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. Ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang yang menyasar pengembangan sumber daya manusia dan masa depan generasi penerus,” ucapnya dengan penuh antusias.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Bapak Herman Suryatman, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan wujud investasi spiritual jangka panjang yang sangat berharga.

“Sekolah Rakyat adalah instrumen penting untuk meningkatkan kapasitas generasi penerus bangsa. Ini bukan sekadar tugas kedinasan biasa, melainkan tugas spiritual yang luhur. Dampak positifnya akan mulai terasa saat ini hingga 20 tahun mendatang," tegasnya dengan penuh semangat.

Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung bukan hanya sekadar tentang penyelenggaraan pendidikan formal, melainkan sebuah ikhtiar kolektif antara negara, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan yang lebih adil, lebih manusiawi, dan penuh dengan harapan bagi seluruh anak-anak Indonesia.

.