MasterV, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, dalam pidatonya di rapat senat terbuka Universitas Islam Jember (UIJ), menyampaikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk memutus lingkaran kemiskinan.
MasterV, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam rapat terbuka senat Universitas Islam Jember (UIJ) mengatakan pendidikan merupakan bekal untuk memutus rantai kemiskinan.
“Pendidikan adalah jalan yang mulia serta telah teruji dalam upaya membebaskan diri dari kemiskinan. Mari kita manfaatkan ilmu yang kita miliki untuk berkontribusi nyata di tengah masyarakat. Semoga ilmu yang diperoleh akan menjadi penerang bagi banyak orang. Dari Jember, dari UIJ untuk Indonesia, dan dari kampus ini untuk kemanusiaan,” ujar Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri rapat senat terbuka Universitas Islam Jember (UIJ) sebagai bagian dari acara wisuda Sarjana (S1) dan Diploma tahun 2025.
Menurutnya, kesempatan untuk menempuh pendidikan hingga mencapai gelar sarjana merupakan suatu pencapaian yang patut disyukuri.
Sebab, data statistik pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari 700 ribu anak didik terpaksa berhenti sekolah setelah lulus SD. Selain itu, sekitar 33 persen lulusan SMP tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
“Saya berdiri di sini bukan semata-mata sebagai Menteri Sosial, melainkan sebagai bagian dari bangsa yang tengah berjuang keras memberantas kemiskinan, bukan melalui belas kasihan, tetapi melalui keberpihakan yang nyata,” ungkapnya, seperti yang dikutip dari Antara.
Gus Ipul menekankan bahwa kemiskinan bukan hanya sebatas kekurangan materi, melainkan sebuah jerat yang menghancurkan harapan, memutus rantai pendidikan, dan menutup peluang masa depan.
“Oleh karena itu, kita harus melawannya bukan hanya dengan memberikan bantuan, tetapi juga dengan menerapkan kebijakan yang berpihak, menggunakan data yang akurat, dan memiliki semangat yang tak pernah padam,” tegasnya.
Sebagai wujud nyata upaya memerangi kemiskinan, sesuai dengan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2025, Kementerian Sosial kini menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai landasan utama bagi seluruh program.
“Hal ini didasari oleh kesadaran bahwa kebijakan tanpa data adalah seperti berjalan dalam kegelapan, dan bantuan tanpa kejujuran berpotensi melukai masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa bentuk perhatian pemerintah tidak hanya terbatas pada penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat, tetapi juga melalui inisiasi Sekolah Rakyat, sebuah lembaga pendidikan berasrama tanpa biaya yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Menurutnya, terobosan melalui jalur pendidikan menjadi kunci penting dalam meningkatkan derajat sosial ekonomi generasi mendatang.
“Kami mendorong para pendamping sosial untuk tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga mengupayakan agar 10 keluarga per tahun dapat keluar dari kemiskinan, bukan hanya keluar dari data penerima bantuan, melainkan benar-benar mengalami peningkatan kualitas hidup. Karena bantuan sosial bersifat sementara, tetapi pemberdayaan akan memberikan manfaat selamanya. Bantuan hanyalah langkah awal. Tujuan utama kita adalah kemandirian,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul juga memberikan semangat kepada para lulusan sarjana Universitas Islam Jember (UIJ) untuk menjadi pribadi yang mandiri.
“Manfaatkan ilmu yang kalian miliki untuk memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat, bukan hanya sekadar tampil di atas panggung seminar. Bangun UMKM, ajarkan masyarakat tentang digitalisasi, dampingi anak-anak desa dalam belajar. Jangan hanya berfokus pada mengejar profesi, tetapi kejarlah makna dan kontribusi. Jadilah orang-orang yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang,” pesan Gus Ipul.