Mentan: AS Ramal Produksi Beras RI Lampaui Target!

Admin

07/06/2025

2
Min Read

On This Post

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa produksi beras tahun ini berpotensi melampaui target. Beliau optimis produksi dapat mencapai 34 juta ton, melampaui target yang ditetapkan sebesar 32 juta ton. Optimisme ini didasarkan pada proyeksi yang disampaikan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture).

"Yang menarik, data dari USDA, yaitu Kementerian Pertanian Amerika, United States Department of Agriculture, memperkirakan produksi kita tahun ini dapat mencapai 34,4 juta ton. Angka ini lebih tinggi dari target awal yang diberikan kepada kami, yaitu 32 juta ton," ungkap Amran dalam acara syukuran atas tercapainya 4 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kediamannya, Jumat (30/5/2025).

Lebih lanjut, cadangan beras Indonesia saat ini berhasil mencapai angka 4 juta ton. Ini merupakan capaian tertinggi dalam kurun waktu 57 tahun terakhir. Sebelumnya, rekor cadangan beras tertinggi Indonesia tercatat pada tahun 1984 dengan jumlah 3 juta ton.

"Tanda-tanda positif ini sudah terlihat. Stok beras kita yang mencapai 4 juta ton adalah yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Sebelumnya, rekor 3 juta ton terjadi pada tahun 1984, di mana saat itu Pak Harto (Presiden ke-2 Soeharto) menerima penghargaan dari FAO," jelas Amran.

Bahkan, pada tahun 2026 mendatang, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan cadangan beras melampaui angka 4 juta ton. Hal ini dapat terwujud jika pembangunan irigasi seluas 2 juta hektare yang sedang dikerjakan oleh Kementerian PU berjalan dengan lancar, serta didukung oleh kondisi iklim yang mendukung sektor pertanian.

Menurut Amran, pemerintah terus berupaya mendukung kemajuan sektor pertanian Indonesia. Upaya-upaya tersebut meliputi pembenahan tata kelola pupuk, penyediaan alat mesin pertanian, optimalisasi lahan, pembukaan lahan sawah baru, hingga pembangunan dan perbaikan sistem irigasi.

Dari total 4 juta ton cadangan beras yang ada saat ini, 2,4 juta ton di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri selama 5 bulan terakhir. Sebelumnya, pengadaan beras dalam negeri hanya mampu mencapai 1,7 juta ton dalam kurun waktu 12 bulan.

"Penting untuk kami sampaikan bahwa dalam 5 bulan terakhir, pengadaan beras dalam negeri mencapai 2,4 juta ton. Saya ulangi, angka pengadaan kita adalah 2,4 juta ton dari dalam negeri selama 5 bulan. Sebelumnya, hanya 1,2 juta ton selama 12 bulan. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan," tegas Amran.

Serapan beras sebanyak 2,4 juta ton ini setara dengan 80% dari target yang ditetapkan oleh Perum Bulog. Sebagai wujud syukur atas pencapaian ini, Amran mengadakan acara syukuran di kediamannya dengan mengundang anak-anak yatim piatu dan para penghafal Alquran.

"Kami mengadakan syukuran sederhana bersama anak yatim piatu dan anak-anak penghafal Alquran. Kita bersyukur dan berdoa bersama agar ke depan, kondisi akan menjadi lebih baik dari hari ini," pungkasnya.