Mentan Geram: Oknum Manipulasi Stok Beras Diproses Hukum!

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyuarakan kekesalannya atas tindakan sejumlah oknum yang diduga melakukan manipulasi data stok beras, yang mengakibatkan kesan seolah-olah pasokan beras menipis.

Satgas Pangan saat ini tengah mengusut tuntas persoalan tersebut.

“Satgas Pangan sedang menangani kasus ini. Kami menghimbau agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan nasib petani dan konsumen,” tegas Amran seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, Minggu (8/6/2025).

“Kenyataannya, stok beras kita melimpah. Namun, ada upaya untuk memanipulasi data, sehingga seolah-olah pasokan kita kurang. Setelah dilakukan pemeriksaan, terbukti adanya manipulasi tersebut,” jelasnya lebih lanjut.

Menurut informasi yang diperoleh, oknum-oknum tersebut telah menyampaikan permintaan maaf.

Namun, Amran menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan.

“Mereka sudah meminta maaf kepada Satgas Pangan, tetapi saya tegaskan, pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Hal ini tidak bisa dibiarkan. Jika stok kita benar-benar kurang, solusinya pasti impor. Padahal, stok kita sebenarnya mencukupi,” ungkapnya dengan nada serius.

“Jika kita melakukan impor, petani yang akan merasakan dampaknya. Semangat mereka untuk berproduksi bisa menurun. Saya tidak akan mentolerir pihak-pihak yang berupaya melemahkan petani,” tegasnya.

Amran juga menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kemudahan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada sektor pertanian.

Bantuan pupuk dan kebijakan harga yang berpihak kepada petani menjadi wujud nyata dukungan tersebut.

Oleh karena itu, ia menghimbau agar tidak ada oknum yang menzalimi petani.

“Jangan sampai petani dizalimi. Jika negara ingin kuat, ingatlah petani. Jumlah petani kita, baik di sektor pangan, perkebunan, maupun peternakan, mencapai 150 hingga 160 juta jiwa. Jika sektor ini diperkuat, niscaya Republik ini akan semakin kokoh,” imbuhnya dengan penuh semangat.

Sebelumnya, Mentan Amran telah mengumumkan bahwa Indonesia memiliki stok beras lebih dari 4 juta ton.

Menurutnya, jumlah ini merupakan stok beras tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

“Stok beras kita saat ini mencapai lebih dari 4 juta ton. Ini adalah yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir,” ungkap Amran dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Sebagai perbandingan, Amran mencontohkan bahwa Indonesia pernah mencapai cadangan beras sebanyak 3 juta ton pada tahun 1984.

Dengan stok beras yang dimiliki saat ini, Mentan berharap Indonesia tidak perlu melakukan impor beras dari negara lain pada tahun 2025.

Selain itu, target swasembada pangan yang sebelumnya ditetapkan dapat tercapai dalam empat tahun mendatang, diharapkan bisa dipercepat.

“Target dari Bapak Presiden, yang semula swasembada dalam 4 tahun, diharapkan bisa (tercapai) dalam 3 tahun. Mudah-mudahan tahun ini kita tidak perlu impor,” tegas Amran.