Hong Kong: Surga Family Office Miliarder Dunia?

Admin

20/06/2025

7
Min Read

MasterV – Para individu dengan kekayaan luar biasa di seluruh dunia memiliki strategi khusus dalam mengelola serta menggandakan aset mereka agar tetap terjaga, bahkan berupaya meningkatkan secara signifikan agar dapat diwariskan kepada generasi penerus.

Salah satu taktik yang semakin digemari di kalangan ultra-high-net-worth individuals (UHNWIs) adalah pembentukan family office.

Istilah tersebut merujuk pada sebuah perusahaan privat yang bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh aspek keuangan dan aset keluarga, mulai dari investasi, urusan perpajakan, sampai perencanaan warisan.

Family office tidak hanya berperan sebagai penyangga stabilitas keuangan, tetapi juga memainkan peranan penting dalam memperkuat pengaruh jangka panjang sebuah dinasti bisnis.

Tokoh-tokoh dunia, seperti Sergey Brin (Pendiri Google) dan Joe Tsai (Alibaba), termasuk dalam daftar UHNWI yang memilih strategi ini untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan mereka.

Taktik ini bukan hanya tentang menambah angka di rekening, tetapi juga tentang membangun sebuah ekosistem yang memungkinkan aset mereka bersinergi dengan nilai-nilai keluarga, keberlanjutan bisnis, serta kendali penuh atas aset di berbagai negara.

Peningkatan Populasi Superkaya di Indonesia

Tren pertumbuhan kelas ultra-kaya tidak hanya terjadi di Benua Amerika atau Eropa, tetapi juga sangat terasa di Asia, termasuk Indonesia.

Menurut laporan "The Wealth Report Segment Wealth Sizing Model 2024" dari Knight Frank Global, jumlah individu superkaya di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen pada tahun 2024.

Individu superkaya yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih minimal 30 juta dollar AS atau setara dengan Rp 465 miliar.

Saat ini, jumlah mereka tercatat mencapai 1.479 orang dan diperkirakan akan melonjak hingga 1.984 orang pada tahun 2028, atau tumbuh 34,1 persen hanya dalam kurun waktu empat tahun.

Pertumbuhan ini menempatkan Indonesia di posisi keempat tertinggi di Asia dalam hal peningkatan populasi UHNWI, setelah India, Korea Selatan, dan Malaysia.

Namun, akumulasi kekayaan dalam jumlah besar tanpa sistem pengelolaan yang tepat justru menyimpan potensi risiko.

Di tengah ketidakpastian global, yang disebabkan oleh gejolak geopolitik, fluktuasi suku bunga, ataupun tekanan inflasi, aset yang dibiarkan tidak produktif atau tidak dikelola secara profesional akan rentan tergerus.

Inilah alasan mengapa semakin banyak individu superkaya di wilayah Asia tertarik pada family office sebagai solusi manajemen kekayaan.

Tidak hanya untuk mempertahankan nilai aset, family office dinilai mampu mengamankan nilai warisan yang ingin ditinggalkan kepada generasi penerus mereka.

Di antara beragam pilihan lokasi untuk mendirikan family office, satu nama yang terus menjadi sorotan adalah Hong Kong. Hal ini telah dibuktikan Pendiri ADLEGACY Horst Bente, cucu dari penemu Adidas, Adi Dassler.

“Bagi saya, Hong Kong selalu menjadi gerbang menuju Asia. Investor ada di sini, modal ada di sini, dan tentu saja talenta juga ada di sini,” ungkap Horst dalam keterangan tertulis yang diterima Liputanku, Jumat (25/4/2025).

Dok. Invest Hong Kong Seorang investor memandang cakrawala kota Hong Kong dari balik jendela gedung pencakar langit. Stabilitas hukum, pajak ringan, dan ekosistem keuangan kelas dunia menjadikan Hong Kong destinasi favorit para miliarder global untuk mendirikan family office.

Hong Kong, Destinasi Strategis Family Office

Popularitas Hong Kong di kalangan para individu superkaya bukan tanpa alasan. Selama lebih dari satu abad, Hong Kong dikenal sebagai pusat keuangan internasional di Asia.

Kota yang gemerlap ini menawarkan infrastruktur keuangan yang mapan, pasar modal yang likuid, serta sistem hukum yang stabil dan transparan. Sebagai contoh, Hong Kong memiliki lebih dari 2.600 perusahaan yang terdaftar di bursa. Pasar sahamnya mencatatkan omzet harian rata-rata sekitar 28,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 471 triliun pada Januari-Februari 2025.

Kondisi tersebut sangat krusial bagi investor karena mencerminkan likuiditas, fleksibilitas, dan akses permodalan yang luas. Hal ini merupakan atribut-atribut yang sangat didambakan oleh para investor kelas atas.

Setidaknya, sebanyak 2.700 single family office telah didirikan di Hong Kong hingga akhir tahun 2023.

Hong Kong memang dikenal unggul dalam hal fleksibilitas dan efisiensi. Perlu diketahui, pendirian family office di Hong Kong relatif cepat dan sederhana dengan regulasi yang ramah investor. Tidak ada persyaratan lisensi dari regulator pasar modal untuk single family office.

Chief Executive Officer (CEO) Landmark Family Office Cameron Harvey menjelaskan, lingkungan pajak yang menguntungkan, infrastruktur keuangan yang kokoh, kedekatan dengan China, serta akses ke peluang investasi global menjadikan Hong Kong sebagai basis yang ideal bagi family office untuk mengembangkan dan melestarikan kekayaan.

"Kebijakan pajak Hong Kong merupakan salah satu yang paling menguntungkan di dunia. Tidak ada pajak atas capital gain, pajak pertambahan nilai (PPN), atau warisan, dan tarif pajak penghasilan pribadi maksimum hanya 17 persen," jelasnya.

Dia menambahkan, family office memiliki kebebasan untuk berinvestasi di mana saja di seluruh dunia dan mensponsori visa untuk staf mereka. Lebih menariknya lagi, otoritas Hong Kong tidak memberikan kewajiban bagi family office untuk mempekerjakan staf lokal.

"Hong Kong jelas merupakan pusat utama untuk family office dan wealth management di Asia, bahkan mungkin di dunia. Inilah alasan kami mendirikan kantor pusat global kami di Hong Kong," imbuh Cameron.

Dok. Invest Hong Kong Kawasan pusat keuangan Hong Kong menampilkan kombinasi antara arsitektur modern dan ruang publik hijau. Infrastruktur finansial yang matang serta fleksibilitas regulasi menjadikan kota ini sebagai pusat family office paling strategis di Asia.

Fleksibilitas hukum merupakan keunggulan lain di Hong Kong. Meskipun berada di bawah yurisdiksi Republik Rakyat China, Hong Kong tetap mempertahankan sistem hukum yang independen berdasarkan prinsip “Satu Negara, Dua Sistem”. Hal ini memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum bagi investor asing.

Maka tidak heran, nama-nama besar, seperti Wakil Ketua Swarovski International Holding, Robert Buchbauer, melihat Hong Kong sebagai lokasi yang ideal untuk mendirikan family office.

“Ketika melihat Hong Kong, saya melihat sebuah kota yang menawarkan stabilitas, kepastian, dan lingkungan yang ramah bisnis. Ini adalah elemen-elemen kunci bagi setiap family office yang mencari fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Robert.

Ia menambahkan bahwa masyarakat di Hong Kong memiliki semangat untuk berbisnis dan semangat kewirausahaannya tetap terjaga.

“Hal tersebut membuat Hong Kong begitu dinamis dan tempat yang sempurna bagi perusahaan yang berfokus pada warisan, seperti perusahaan kami untuk menjajaki kemitraan baru dan jalur pertumbuhan baru,” tambahnya.

Bahkan di tengah peningkatan ketegangan geopolitik global baru-baru ini, Hong Kong terus menunjukkan ketahanan ekonomi dan stabilitas hukum yang menarik bagi para investor global.

Dengan sistem hukum yang independen, kerangka kerja peraturan yang transparan, dan posisi strategis sebagai pintu gerbang menuju pasar China, Hong Kong berhasil mempertahankan statusnya sebagai pusat keuangan internasional yang tepercaya.

Akses langsung Hong Kong ke wilayah tersebut juga memungkinkan family office untuk memanfaatkan peluang investasi yang jarang ditemukan di tempat lain sembari beroperasi dalam ekosistem keuangan kelas dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini secara aktif membangun ekosistem aset digitalnya dengan meluncurkan sistem perizinan untuk platform aset virtual, memperkuat kerangka hukum untuk stablecoin, dan memperluas penggunaan blockchain dalam transaksi keuangan. Saat ini, 10 perusahaan aset digital telah memperoleh lisensi.

"Hong Kong bagi saya adalah kota yang benar-benar internasional dengan energi kewirausahaan yang tak tertandingi. Bahkan di masa-masa yang penuh tantangan,” ujar Co-founder dan Chairman Alibaba Group Joe Tsai.

“DNA pasar bebas Hong Kong, pasar keuangan yang dinamis, dan lingkungan pajak yang mendukung sangat menonjol. Menurut pendapat saya, Hong Kong adalah salah satu tempat terbaik bagi bisnis dan family office untuk berkembang,” tambahnya.

Menyiapkan Warisan di Era Baru

Di luar angka dan grafik pertumbuhan aset, membangun family office bukanlah perkara yang mudah. Ada aspek kesinambungan, nilai keluarga, serta kebutuhan akan kendali yang presisi terhadap berbagai sumber pendapatan.

Family office menjawab tantangan ini dengan pendekatan holistik yang jarang ditemukan dalam layanan keuangan konvensional.

Di Indonesia, pertumbuhan kelas UHNWI yang pesat menjadi indikasi bahwa kebutuhan akan pengelolaan kekayaan secara profesional akan terus meningkat.

Dengan keunggulan fiskal, stabilitas hukum, dan ekosistem investasi yang progresif, Hong Kong menawarkan peluang besar bagi para individu superkaya Indonesia untuk melindungi sekaligus mengembangkan kekayaan mereka secara strategis.

Oleh karena itu, bagi para pewaris, pengusaha, dan pemegang kendali aset besar, family office bukan sekadar tren kalangan elite, melainkan fondasi peradaban kekayaan baru.