JHL International Otomotif (JIO), sebagai agen pemegang merek BAIC di Indonesia, mengusulkan sebuah gagasan menarik: pemberian 'perlakuan khusus' bagi mobil hybrid, serupa dengan yang dinikmati mobil listrik. Salah satu contohnya, menurut mereka, adalah pembebasan dari aturan ganjil-genap (gage).
Usulan ini secara langsung disampaikan oleh Jerry Hermawan Lo, pendiri JHL Group yang menaungi JIO di Indonesia. Beliau berharap mobil hybrid juga mendapatkan identifikasi khusus melalui pelat nomor dengan lis biru. Menurutnya, langkah ini akan berdampak positif pada peningkatan permintaan kendaraan hybrid di pasar otomotif.
"Ada sedikit usulan yang kami ajukan. Jika memungkinkan, mobil hybrid sebaiknya dibebaskan dari aturan ganjil-genap, dan pelat nomornya diberi garis biru seperti mobil listrik. Tujuannya adalah untuk menciptakan daya saing yang lebih baik," tegas Jerry Hermawan Lo saat meresmikan pabrik perakitan BAIC di Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (2/6).
Di lokasi yang sama, Jerry juga menekankan betapa krusialnya dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) dalam upaya pembebasan mobil hybrid dari aturan ganjil-genap.
"Kami berharap, di kota-kota besar, aturan ganjil-genap dapat ditinjau kembali dan diusulkan kepada Pemda untuk dihapuskan bagi mobil hybrid," ujarnya.
Perlu dicatat bahwa saat ini BAIC memang belum memasarkan mobil hybrid di Indonesia. Dua model yang saat ini mereka jual di pasar domestik masih mengandalkan mesin bensin konvensional, yaitu BJ40 Plus dan X55-II.
Namun, dalam waktu dekat, BAIC berencana untuk meluncurkan mobil hybrid perdananya di Indonesia, yakni BJ30. Awalnya, kendaraan ini akan diimpor secara utuh (CBU) dari China sebelum akhirnya diproduksi secara lokal di dalam negeri.
"Mobil hybrid yang akan kami hadirkan memiliki kualitas yang cukup baik, bahkan dengan tangki penuh, jarak tempuhnya bisa mencapai 1.200 km. Kami akan memasarkannya dalam bentuk CBU terlebih dahulu sambil mempersiapkan perakitan lokal, yang mungkin membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga bisa dirakit di Handal. BJ30 yang kami bawa akan tersedia dalam dua tipe, yaitu 4×2 dan 4×4," jelas Dhany Yahya, Chief Operating Officer (COO) JIO.
Dengan adanya pembebasan ganjil-genap, diharapkan penjualan mobil hybrid akan semakin meningkat di Indonesia. Insentif nonfiskal ini diyakini akan memberikan kemudahan signifikan bagi para pemilik kendaraan.