MRT Jakarta: Progres Fase 2A Capai 48,90%, Target 2027!

Admin

18/06/2025

2
Min Read

On This Post

PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan informasi terkini mengenai kemajuan konstruksi fase 2A lintas utara-selatan, yang hingga Mei 2025 telah mencapai 48,90%. Pencapaian ini, perlu dicatat, melampaui target awal perusahaan yang ditetapkan sebesar 47,91% untuk periode yang sama.

Dengan pencapaian yang menggembirakan ini, Perseroda menetapkan target ambisius untuk progres pembangunan MRT fase 2A, yaitu mencapai 53,29% pada penghujung tahun 2025. Fokus utama adalah penyelesaian paket kontrak CP 201, meliputi Stasiun Thamrin dan Monas, yang ditargetkan mencapai 91,62%. Diharapkan, kedua stasiun vital ini dapat segera beroperasi pada tahun 2027.

“Selain fokus pada pekerjaan sipil stasiun, pembangunan fase 2A juga mencakup CP 205 yang meliputi sistem perkeretaapian dan rel. Hingga 25 Mei, progresnya telah mencapai 15,32%,” demikian pernyataan resmi PT MRT Jakarta dalam unggahan di akun Instagram resmi mereka (@mrtjkt), sebagaimana dikutip pada Sabtu (7/6/2025).

“Seluruh rel yang dibutuhkan telah tiba di Jakarta dan saat ini sedang dalam tahap penyelesaian proses pengiriman ke lokasi konstruksi. Tim konstruksi juga terus memastikan produksi bantalan rel (sleeper) berjalan sesuai rencana,” jelas pihak MRT lebih lanjut.

Secara lebih rinci, dilaporkan bahwa progres pembangunan paket CP 201, yang meliputi Stasiun Thamrin dan Monas, telah mencapai 87,87% hingga Mei 2025. Sementara itu, paket pengerjaan CP 202, yang mencakup Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, telah mencapai 52,27% pada periode yang sama.

Tidak ketinggalan, progres pembangunan paket pengerjaan CP 203, yang meliputi Stasiun Glodok dan Kota, telah mencapai 73,32%. Selanjutnya, pengerjaan railway systems and track work (CP 205) telah mencapai 15,32%.

“CP 206, yang mencakup rolling stock (ratangga), saat ini sedang dalam proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melaksanakan re-bidding. Sementara itu, CP 207, yang meliputi automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang dalam proses klarifikasi dokumen tender,” demikian penjelasan dari Perseroda.