Sebuah video yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI) menjadi viral di media sosial karena mempromosikan Candi Borobudur dengan menggunakan istilah “umrah.” Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengkritik keras video tersebut dan mendesak agar pembuatnya diberikan teguran.
Dalam video AI tersebut, tampak seorang anak perempuan dengan latar belakang Candi Borobudur. Awalnya, video itu membahas tentang keris dan pembakaran kemenyan.
Kemudian, video tersebut beralih membahas leluhur yang mewariskan tanah suci. Pada bagian inilah, perempuan dalam video AI tersebut berbicara dengan latar Candi Borobudur.
Selanjutnya, video itu menyinggung biaya perjalanan ke tanah suci yang mencapai puluhan juta rupiah dan antrean yang panjang. Video AI itu kemudian menggunakan kata “umrah” dan mengajak untuk “umrah” ke sejumlah candi, termasuk Candi Borobudur.
Menanggapi hal tersebut, Cholil Nafis menyampaikan reaksinya melalui akun X-nya. Beliau menekankan pentingnya untuk tidak mencampuradukkan dengan agama lain.
“Ini kok istilahnya umrah ya, yang disuruh ngomong anak-anak. Mau wisata ke Borobudur atau ke sungai silahkan suka-suka. Tapi juga jangan nyenggol agama lain yang puluhan juta umrah maupun yang antri haji ya suka-suka aja. Toh kita menganut bebas menjalankan ajaran agama masing-masing. Dasarnya Pancasila,” tulis Cholil dalam cuitannya, seperti yang dilihat pada Sabtu (7/6/2025).
Ketika dihubungi, Cholil Nafis memberikan izin untuk mengutip cuitan tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa pembuat video AI tersebut perlu mendapatkan teguran.
“Ya, AI itu bikin manusia maka manusianya harus bijak bikin kontennya. Jadi yang kita tuntut ada pembuatnya agar ditegur dan jangan menyinggung keyakinan orang lain,” tegasnya.