Jakarta Macet Parah: Kisah Nabila, 2 Jam Tempuh 5 KM

Admin

05/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Jakarta, pada Rabu sore (28/5/2025), berubah menjadi arena ujian kesabaran yang sesungguhnya bagi Nabila (27), seorang warga Depok, Jawa Barat.

Rute dari Senayan menuju kediaman Nabila, yang normalnya hanya memerlukan jarak tempuh sekitar lima kilometer, menjelma menjadi sebuah perjalanan panjang yang menghabiskan waktu hingga dua jam lamanya.

Di tengah kepadatan lalu lintas yang nyaris tidak bergerak, Nabila memutuskan untuk menepi sejenak dan beristirahat di sebuah SPBU di kawasan Kuningan Timur, sekadar untuk menarik napas dan mencari sedikit ketenangan.

“Saya keluar dari area parkir Senayan tepat pukul 16.04 WIB, namun baru tiba di SPBU Kuningan Timur pukul 18.01 WIB. Jaraknya hanya sekitar lima kilometer, tetapi saya harus menempuhnya selama dua jam penuh. Rasanya benar-benar seperti sedang mudik,” ungkap Nabila saat ditemui pada Kamis (29/5/2025).

Di pelataran depan minimarket dan musala SPBU, Nabila mendapati pemandangan serupa, yaitu para pengendara lain yang juga tampak kelelahan dan memilih berhenti sejenak untuk sekadar meredakan penat.

Mereka tampak berdesak-desakan, sebagian terlihat menggendong anak-anak kecil yang kehausan, mengantre untuk membeli air minum, yang ternyata harus dilalui dengan kesabaran ekstra karena antrean yang dipenuhi oleh orang-orang yang sama-sama mencari kesegaran.

“Saya memarkirkan kendaraan di depan minimarket, dan sudah banyak orang yang duduk-duduk lesehan di emperan. Ada yang membawa anak kecil, mereka terlihat sangat kehausan, tetapi antrean untuk membeli air minum sangat panjang,” tutur Nabila dengan nada prihatin.

Ia pun menyaksikan secara langsung bagaimana keluarga-keluarga kecil ini berjuang di tengah padatnya antrean tersebut.

“Anaknya sudah sangat kehausan, namun orang tuanya tampak kebingungan karena kesulitan membuka pintu minimarket yang kondisinya sangat padat,” lanjut Nabila.

Nabila kemudian memilih untuk beristirahat selama kurang lebih satu jam di SPBU tersebut, dengan tujuan memulihkan tenaga sebelum melanjutkan perjalanan pulang menuju Depok.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 19.00 WIB, kondisi jalanan mulai memperlihatkan tanda-tanda kelonggaran, yang memberikan secercah harapan untuk segera tiba di rumah.

“Saya melanjutkan perjalanan lagi sekitar pukul 19.00 WIB, dan akhirnya jalanan mulai terasa lengang,” ujarnya dengan nada lega.

Kemacetan parah yang terjadi di berbagai titik di wilayah Jakarta, khususnya di Jalan Gatot Subroto, menurut penjelasan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, disebabkan oleh beberapa faktor utama.

Salah satu faktor tersebut adalah adanya gelombang masyarakat yang memilih untuk pulang lebih awal guna menyambut libur panjang yang dimulai pada hari Kamis (29/5/2025).

“Selain karena adanya peningkatan volume kendaraan, besok juga merupakan tanggal merah, sehingga banyak masyarakat yang memutuskan untuk pulang lebih cepat,” terang Argo.

Selain itu, pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan dalam rangka pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis Emmanuel Macron juga turut memperparah kondisi lalu lintas yang ada.

“Terdapat imbas dari pengalihan jalan yang terkait dengan rangkaian acara kenegaraan Presiden Perancis, dan hal ini sudah berdampak pada beberapa ruas jalan,” imbuh Argo.

Dari kisah yang dialami oleh Nabila hingga pernyataan yang disampaikan oleh pihak kepolisian, tergambar dengan jelas bagaimana perjalanan pulang kerja pada hari itu berubah menjadi sebuah ujian kesabaran dan daya tahan yang sesungguhnya di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah benar-benar terlelap.

(Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Fitria Chusna Farisa)