Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim merayakan Idul Adha dengan melaksanakan salat Id. Pelaksanaan salat ini dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, atau bahkan secara individu di kediaman masing-masing.
Sebelum menunaikan salat Idul Adha, sangatlah penting untuk memahami bacaan niatnya. Mari kita simak pembahasan lengkap berikut ini.
Niat Salat Idul Adha
Seperti yang dilansir dari situs Kemenag, bacaan niat salat Idul Adha berbeda tergantung pada bagaimana salat tersebut dilaksanakan: secara berjamaah atau sendiri. Berikut adalah lafal niat salat Idul Adha yang perlu Anda ketahui.
1. Niat Salat Idul Adha Berjamaah
أَصَلَّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ) مَأْمُوْمًا إِمَامًا اللَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati (makmuman / imaaman) lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala
2. Niat Salat Idul Adha Sendiri
أصَلَّى سُنَّةٌ عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اللَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala
Panduan Tata Cara Pelaksanaan Salat Idul Adha
Berikut ini adalah urutan pelaksanaan salat Idul Adha yang dimulai dari membaca niat hingga mengucap salam:
1. Salat Idul Adha dimulai dengan niat. Inilah lafal niat yang dimaksud.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
"Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini" lillahi ta'ala.
Artinya, "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."
Perlu diperhatikan, apabila salat dikerjakan seorang diri, tidak perlu menambahkan kata dalam kurung (imaman atau makmuman). Sebaliknya, jika bertindak sebagai imam, tambahkan "imâman", dan jika menjadi makmum, tambahkan "makmûman".
2. Dimulai dengan Takbiratul ihram sebagaimana salat pada umumnya. Usai membaca doa iftitah, lanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali sembari mengangkat kedua tangan pada rakaat pertama. Di antara setiap takbir, disarankan untuk melafalkan bacaan berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila
Artinya, "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Atau, Anda juga dapat membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar."
3. Setelah itu, barulah membaca Surat al-Fatihah.
4. Kemudian, membaca surat pendek.
5. Selanjutnya, lanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga kembali berdiri seperti pelaksanaan salat biasa.
6. Berdiri kembali untuk rakaat kedua.
7. Pada rakaat kedua, dalam posisi berdiri, kembali bertakbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan dan melafalkan "Allâhu Akbar" seperti sebelumnya. Di antara setiap takbir tersebut, dianjurkan untuk kembali melafalkan bacaan yang telah dijelaskan pada poin kedua.
8. Selesai membaca Surat al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surat pendek. Kemudian, teruskan dengan ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.
9. Sebagai penutup, jamaah disarankan untuk menyimak khutbah Idul Adha setelah melaksanakan salat. Ketentuan ini tidak berlaku bagi mereka yang melaksanakan salat Idul Adha secara individu.