Nissan Tutup Pabrik, Bagaimana Penjualan di Indonesia?

Admin

31/05/2025

2
Min Read

Nissan dikabarkan akan merasionalisasi operasinya dengan menutup sejumlah pabrik. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya kinerja penjualan Nissan di pasar Indonesia?

Menurut data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Nissan masih mencatatkan penjualan, baik dalam kategori wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) maupun retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen). Namun demikian, perlu dicatat bahwa angka-angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan performa tahun sebelumnya.

Secara wholesales, Nissan membukukan penjualan sebanyak 430 unit selama periode Januari hingga April 2025. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka tersebut mencapai 436 unit.

Tren serupa juga terlihat pada data retail sales. Selama empat bulan pertama tahun 2025, Nissan mencatatkan penjualan sebanyak 449 unit. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana total penjualan mencapai 506 unit.

Secara lebih spesifik, model dengan penjualan tertinggi tahun ini adalah Nissan Serena e-Power dengan total 184 unit. Menyusul di belakangnya adalah Nissan Livina dengan 82 unit, dan Nissan Magnite melengkapi posisi tiga besar dengan angka penjualan 123 unit.

Meskipun demikian, angka-angka ini belum cukup untuk mengantarkan Nissan masuk ke dalam daftar 10 besar pabrikan mobil terlaris di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, Nissan saat ini tengah menjalankan program efisiensi besar-besaran secara global.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh Reuters, rencana Nissan untuk menutup dua pabrik perakitan mobil akan menyisakan hanya tiga fasilitas perakitan kendaraan di Jepang.

Nissan dilaporkan sedang mempertimbangkan penutupan pabrik Oppama di Jepang, yang menjadi lokasi awal produksi Nissan pada tahun 1961, serta pabrik Shonan yang dioperasikan oleh Nissan Shatai, di mana Nissan memiliki saham sebesar 50%.

Selain di Jepang, sumber-sumber Liputanku juga menyebutkan bahwa Nissan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi di pabrik-pabrik yang berlokasi di Afrika Selatan, India, dan Argentina. Perusahaan juga berencana untuk mengurangi jumlah pabrik di Meksiko.

Penutupan pabrik di dalam negeri akan menjadi yang pertama bagi Nissan sejak penutupan pabrik Murayama pada tahun 2001. Nantinya, ketiga pabrik yang tersisa adalah pabrik Tochigi, pabrik Nissan Motor Kyushu, dan Nissan Shatai Kyushu di Prefektur Fukuoka selatan.

Surat kabar Yomiuri mengabarkan bahwa dua pabrik di Meksiko sedang dipertimbangkan untuk ditutup. Sementara itu, Nissan mengeluarkan pernyataan di situs webnya yang menyatakan bahwa laporan mengenai kemungkinan penutupan pabrik tertentu bersifat spekulatif dan tidak didasarkan pada informasi resmi perusahaan.

Video: Di Balik Kabar Merger Honda dan Nissan

Video: Di Balik Kabar Merger Honda dan Nissan